Simfoni Nurani
*
ku menyusuri jejak kotamu dikala jingga
menjemput janji
merajut muasalmu, Blambangan mengandung cerita
nan esotis
menumpahkan darah kala gundah tak tertahan
kau ungkap kisahmu nan menyanjung marwah
sungguh, mengelitik insan menjejaki tanah
leluhurmu
menyingkap nurani
membilang tentang kisah namamu - Banyuwangi.
*
di sini aku menguratkan cerita tentang si api
biru dari bibir kawah
memikat penjelajah dari kejauhan
hingga dirasuki kerinduan
kuseret buih buih rindu
aku rela meneteskan peluh menelusuri hutan cemara yang berbisik lirih
mengantarkan insan melepaskan hasrat mengelora
banyu biru kehijauan membentang dalam laut kasih
riakmu menyeruakkan alunan simponi
mendebur raga, bercumbu dalam malam gelapnya
menikmati panggung teater alam dalam kuluman
cahaya
meliuk-liuk laksana bedaya
menghantarkan rinduku hingga terdampar dilembah yang damai
*
ku telusuri jalan dalam keheningan meski banyak
rintang
kau sajikan sulfur menghadang
lembah berliku membentangkan
aroma kematian
sungguh menakutkan
seakan napasku menderu ragu
namun hasratku makin merindu
aroma keabadian sedang menunggu
seiring senja mulai menangis
kupetik sekuntum adelweis
tersimpul sejuta rasa
hasratku tunai sudah
*
kala mentari melayung jingga ada damai dalam
kalbuku
gemericik air terdengar syahdu
hamparan sawah
nan hijau
mengelitik ruang rinduku yang lama hampa
kutumpahkan segala rasa disetiap denyut nadiku
padamu
Banyuwangi…
Pekanbaru, Maret 2018