Welcome di Mentari Sago, kumpulan artikel pendidikan dan sastra baik berupa cerpen, puisi dan lain-lain

Menulislah, dengan itu engkau akan meninggalkan jejak jejak sejarah

Tulisan ketika dibaca dan membawa perubahan padanya, akan bermakna besar akhirnya.

Bermimpilah

Jangan biarkan ucapan orang lain menjatuhkan mimpimu. Bungkam mulut mereka dengan prestasimu.

Pendidikan itu mengubah perilaku

Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.

You don’t have to be great to start. But you have to start to be great.

Kamu tidak harus hebat untuk memulai. Tapi Anda harus mulai menjadi hebat.

Manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi banyak orang

Kebaikan sekecil apapun akan mernakna besar bagi yang merasakannya.

Showing posts with label Kurikulum Mardeka. Show all posts
Showing posts with label Kurikulum Mardeka. Show all posts

Thursday 21 March 2024

Kunci Jawaban Soal Post Test Modul Benahi dalam PBD

 

Kunci Jawaban Soal Post Test Modul Benahi dalam PBD di PMM 

 





Soal 1

Apa yang harus dipertimbangkan oleh satuan pendidikan untuk menentukan kegiatan benahi?

a. Dana BOS yang diterima

b. Nilai pada indikator di Rapor Pendidikan

c. Kondisi, kemampuan, dan sumberdaya satuan pendidikan

d. Instruksi dari kepala sekolah

Kunci  jawaban : c. Kondisi, kemampuan, dan sumberdaya satuan pendidikan

Soal 2

Dalam Perencanaan Berbasis Data, apa yang dilakukan setelah menentukan akar masalah dalam refleksi?

a. Menentukan kegiatan secara detail

b. Mencermati kegiatan benahi pada rekomendasi dari Kemdikbudristek

c. Mencermati indikator prioritas

d. Menyusun tujuan kegiatan

Kunci Jawaban: b. Mencermati kegiatan benahi pada rekomendasi dari Kemdikbudristek

 

Soal 3

Rekomendasi kegiatan Benahi yang ada saat ini disusun berdasarkan sejumlah kategori, kecuali:

a. Kurikulum

b. Wilayah satuan pendidikan

c. Proses pembelajaran peserta didik

d. Pendidik dan tenaga kependidikan

Kunci jawaban : b. Wilayah satuan pendidikan

 

Soal 4

Berdasarkan cerita Bu Hesti dalam video ini, bagaimana satuan pendidikannya menetapkan kegiatan Benahi untuk akar masalah Sikap Inklusif yang masih rendah?

a. Mengikuti beberapa rekomendasi dan merancang satu kegiatan sendiri

b. Mengikuti semua rekomendasi tanpa merancang kegiatan sendiri

c. Mengikuti beberapa rekomendasi saja

d. Tidak mengikuti rekomendasi, merancan semua program sendiri

Kunci jawaban: a. Mengikuti beberapa rekomendasi dan merancang satu kegiatan sendiri

 

Soal 5

1) Perlu merujuk pada rumusan kegiatan Benahi yang disediakan Kemendikbud Ristek

2) Dirumuskan sebagai solusi pertama untuk mengatasi akar permasalahan

3) Dirumuskan sebagai solusi utama untuk mengatasi seluruh akar permasalahan

4) Menyesuaikan kembali pilihan kegiatan Benahi dengan kondisi di satuan pendidikan

5) Menyesuaikan pilihan kegiatan Benahi dengan sumber daya yang dimiliki oleh satuan Pendidikan.

Manakah pernyataan yang paling tepat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam memilih kegiatan Benahi?

a. 1,2,4, dan 5

b. 1,2,3, dan 5 c. 1,3,4, dan 5

d. Semua Benar

Kunci jawaban: a. 1,2,4,dan 5

Soal 6

Apakah prinsip penting dalam menetapkan dan meyakini bahwa kegiatan pembenahan sudah tepat?

a. Memiliki potensi dampak paling rendah

b. Memiliki potensi permasalahan lanjutan paling rendah

c. Dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi seluruh permasalahan

d. Memiliki anggaran yang paling efisien.

Kunci jawaban : c. Dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi seluruh permasalahan

Soal 7

Dari hasil unduhan Rekomendasi Perencanaan Berbasis Data, akan diberikan 2 buah lembar. Lembar apa sajakah itu?

a. Rapor dan Rekomendasi

b. Rekomendasi dan Uraian ARKAS

c. Rapor dan Uraian ARKAS  

d. RKT dan Uraian ARKAS

Kunci jawaban: b. Rekomendasi dan Uraian ARKAS

 

Soal 8

Di dalam lembar rekomendasi, terdapat 3 lembar di dalamnya. Lembar manakah yang berisi 5 akar masalah utama untuk dibenahi?

a. Panduan membaca

b. Rekomendasi

c. Seluruh rekomendasi

d. Prioritas rekomendasi

Kunci jawaban : c. Seluruh rekomendasi

Tuesday 19 March 2024

Kunci jawaban soal post test Modul 1 Manfaat Refleksi dalam Pembelajaran bagi Pendidik di PMM.

 Soal dan jawaban soal post test Modul 1 Manfaat Refleksi dalam Pembelajaran bagi Pendidik pada topik PMM.


  1.  Tindakan berpikir tentang pemikiran diri merupakan definisi dari...

A. Refleksi diri

B. Kesadaran diri

C. Harga diri

D. Metakognisi

Kunci Jawaban : D Metakognisi

  1. 2,  Manfaat refleksi dalam pembelajaran bagi Pendidik adalah, kecuali...

A. Mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan

B. Menyampaikan harapan terhadap pembelajaran yang akan dijalani

C. Memahami apa saja keperluan dan kebutuhan belajar dari peserta didik

D. Mengenali kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri

Kunci Jawaban : D Mengenali kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri

  1. 3. Berikut pertanyaan yang benar mengenai refleksi adalah...

A. Refleksi harus dilakukan setiap hari

B. Refleksi membutuhkan pemikiran terbuka

C. Refleksi harus dipaksa agar konsisten

D. Refleksi harus dilakukan sendiri

Kunci Jawaban : B

 

4.     4.  Anda merefleksikan pendapat murid mengenai pengalaman belajar mereka di kelas. Anda melakukan refleksi dengan menggunakan lensa...

A. Lensa diri

B. Lensa pemelajar

C. Lensa teman sejawat

D. Lensa teori/literatur

Kunci Jawaban : B

 

5.     5.   Menetapkan tujuan adalah bagian dari proses regulasi diri yang termasuk ke dalam fase...

A. Pemikiran awal

B. Kinerja

C. Refleksi diri

D. Evaluasi

Kunci Jawaban : A

 

 

Demikianlah kunci jawaban soal post test Modul 1 Manfaat Refleksi dalam Pembelajaran bagi Pendidik, Semoga bermanfaat

Tuesday 12 December 2023

Disiplin Positif Sebagai Pewujudan Profil Pelajar Pancasila

Berbagai aspek kehidupan menuntut ketaatan terhadap nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Disiplin adalah kunci untuk mencapai rasa ketaatan dan menghormati tanggung jawab pribadi. Keterampilan ini membantu mengendalikan diri, menjaga ketertiban, dan mengikuti aturan. Baik yang ditetapkan oleh organisasi, lembaga, masyarakat, atau pada tingkat pribadi, mematuhi aturan, peraturan, dan norma akan menghasilkan disiplin.Disiplin juga mencakup kemampuan untuk menjaga fokus, konsistensi, dan ketekunan dalam menjalankan tugas atau mencapai tujuan, bahkan ketika menghadapi rintangan atau godaan.



Secara umum, disiplin dapat dibagi menjadi beberapa aspek:

1.      Ketaatan terhadap aturan: Disiplin melibatkan kepatuhan terhadap peraturan yang ada, baik aturan sosial, hukum, norma masyarakat, atau pun aturan yang ditetapkan oleh organisasi.

2.      Kontrol diri: Kemampuan untuk mengatur emosi, kebiasaan, dan tindakan agar sesuai dengan aturan yang ada serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

3.      Konsistensi dan ketekunan: Mempertahankan perilaku yang diharapkan secara teratur dan konsisten, serta tetap fokus pada tujuan walaupun dihadapkan pada kesulitan atau godaan.

4.      Kerja keras dan dedikasi: Disiplin juga mencakup upaya untuk bekerja keras, berkomitmen, dan berdedikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, meskipun itu memerlukan waktu, usaha, dan pengorbanan.

Disiplin memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan baik dalam karier, pendidikan, hubungan pribadi, maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kemampuan untuk mempertahankan disiplin membantu seseorang tetap fokus, berkinerja baik, serta mengatasi rintangan yang mungkin muncul dalam mencapai tujuan mereka.

Disiplin positif adalah pendekatan dalam mendidik anak atau mengelola perilaku yang lebih berfokus pada pengajaran dan penguatan perilaku yang diinginkan daripada hukuman atau pengawasan yang ketat. Berikut adalah beberapa prinsip dan karakteristik dari pendekatan disiplin positif:

1.      Pengajaran daripada hukuman. Disiplin positif berfokus pada pengajaran kepada anak tentang perilaku yang diharapkan dan konsekuensi positif dari perilaku tersebut. Ini lebih menekankan pada pemahaman alasan di balik aturan dan bagaimana perilaku yang baik dapat memberikan hasil yang baik.

2.      Penguatan positif.  Pendekatan ini mendorong penguatan perilaku positif dengan memberikan pujian, penghargaan, atau imbalan untuk perilaku yang diinginkan. Ini dapat membentuk motivasi intrinsik anak untuk melakukan hal yang benar.

3.      Komunikasi yang baik. Disiplin positif melibatkan komunikasi terbuka dan pengertian terhadap anak. Penting untuk mendengarkan mereka, memahami perspektif mereka, dan menjelaskan aturan dan konsekuensinya dengan cara yang jelas.

4.      Konsistensi  Konsistensi dalam menerapkan aturan dan konsekuensi sangat penting. Anak perlu tahu bahwa aturan akan diterapkan secara konsisten di berbagai situasi.

5.      Mengajarkan keterampilan. Disiplin positif melibatkan pengajaran keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi situasi atau emosi yang mungkin memicu perilaku yang tidak diinginkan. Ini bisa meliputi keterampilan penyelesaian masalah, pengelolaan emosi, atau keterampilan sosial.

6.      Menetapkan batasan yang jelas. Meskipun pendekatan ini lebih fokus pada penguatan positif, tetap penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan memahami bahwa ada konsekuensi yang diberlakukan jika aturan dilanggar.

Disiplin positif bertujuan untuk mengembangkan hubungan yang baik antara orang tua atau pengasuh dengan anak, memotivasi anak untuk belajar dari kesalahan mereka, dan memperkuat perilaku yang diinginkan dengan memperhatikan dan memberikan penghargaan pada perilaku positif. Ini juga membantu anak memahami hubungan sebab-akibat dari tindakan mereka sendiri.

Disiplin positif memiliki keterkaitan yang erat dengan pendekatan pembelajaran yang berpihak kepada murid atau yang disebut juga sebagai pendekatan pembelajaran berbasis siswa (student-centered learning). Pendekatan ini berfokus pada kebutuhan, minat, dan gaya belajar individual siswa, dengan tujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran mereka.

Hubungan antara disiplin positif dan pembelajaran yang berpihak kepada murid bisa dijelaskan sebagai berikut:

1.      Pendorong Keterlibatan Siswa.

Disiplin positif mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Ketika mereka merasa diperlakukan secara adil, dihargai, dan didukung, siswa lebih cenderung terlibat aktif dalam pembelajaran karena merasa nyaman dan aman.

2.      Membangun Hubungan yang Baik.

Pendekatan disiplin positif membantu membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa. Ini penting dalam pendekatan pembelajaran yang berpihak kepada murid karena memungkinkan guru untuk lebih memahami kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu siswa.

3.      Menghormati Kekuatan Siswa.

Disiplin positif mendorong pengakuan terhadap kekuatan dan kemampuan unik setiap siswa. Dalam pembelajaran berbasis siswa, menghargai keberagaman dan keunikan setiap siswa menjadi kunci dalam memfasilitasi pengembangan potensi mereka.

4.      Mendorong Tanggung Jawab Pribadi.

Disiplin positif mengajarkan siswa tentang tanggung jawab pribadi terhadap tindakan mereka. Dalam pembelajaran berbasis siswa, ini bisa mendorong siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri.

5.      Pembelajaran Diferensiasi.

Pendekatan disiplin positif memungkinkan guru untuk merespons beragam kebutuhan siswa secara lebih fleksibel. Ini mendukung pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan individual siswa.

6.      Kreativitas dan Inovasi.

Disiplin positif menciptakan lingkungan di mana siswa merasa nyaman untuk berekspresi, berbagi ide, dan mengambil risiko dalam pembelajaran. Ini mengarah pada pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

Ketika guru menerapkan disiplin positif dalam kelas, ini mendukung terciptanya lingkungan yang mendukung bagi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini menciptakan kondisi yang lebih baik bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal.

Disiplin positif dalam konteks pendidikan dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong pewujudan siswa sebagai pelajar Pancasila. Pewujudan siswa sebagai pelajar Pancasila merujuk pada kemampuan mereka untuk memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa cara hubungan antara disiplin positif, pembelajaran yang berpihak kepada murid, dan pewujudan siswa sebagai pelajar Pancasila:

1.      Pendekatan yang Humanis dan Berpihak kepada Murid.

Disiplin positif memandang setiap siswa sebagai individu yang unik dengan kebutuhan dan potensi masing-masing. Pendekatan ini sejalan dengan konsep pembelajaran berpihak kepada murid, yang menghargai keberagaman dan memperhatikan kebutuhan individual siswa, yang merupakan nilai-nilai Pancasila.

2.      Pembelajaran Nilai-nilai Pancasila melalui Praktik Positif.

Disiplin positif dapat digunakan sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan melalui praktik-praktik yang mendukung. Misalnya, dengan mendorong kerjasama dalam kelompok, menerima perbedaan dengan sikap terbuka, dan menunjukkan keadilan dalam penilaian.

3.      Membangun Karakter yang Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila

Disiplin positif membantu membentuk karakter siswa dengan prinsip-prinsip seperti tanggung jawab, disiplin diri, dan penghargaan terhadap orang lain. Hal ini sejalan dengan ajaran Pancasila yang mendorong pembentukan karakter yang baik bagi warga negara Indonesia.

4.      Keterlibatan Aktif Siswa dalam Pembelajaran Nilai-nilai Pancasila

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam proses pembelajaran yang berpihak kepada murid, siswa akan lebih terlibat secara aktif dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

5.      Menciptakan Lingkungan Belajar yang Menghormati dan Menghargai.

Disiplin positif menciptakan lingkungan yang menghormati keberagaman, saling menghargai, dan bekerja sama, yang merupakan aspek penting dari nilai-nilai Pancasila.

Dengan memadukan disiplin positif, pendekatan pembelajaran berpihak kepada murid, dan pengajaran yang fokus pada nilai-nilai Pancasila, institusi pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pewujudan siswa sebagai pelajar Pancasila. Ini tidak hanya melibatkan pemahaman teoritis tentang nilai-nilai tersebut tetapi juga praktik dalam kehidupan sehari-hari siswa, menciptakan generasi yang berkomitmen terhadap pembangunan karakter dan moral yang kokoh sesuai dengan semangat Pancasila.  ( Mulyati Umar)

Sunday 12 November 2023

Peran Guru dalam Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Dasar


Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang menekankan pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar beragam siswa. Dalam konteks sekolah sadar, di mana fokus pada perkembangan holistik siswa menjadi prioritas, peran guru menjadi sangat penting dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran berdiferensiasi. 

Artikel ini akan membahas peran kunci guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung diferensiasi di sekolah sadar.

1. Memahami Keanekaragaman Siswa:


   Guru di sekolah sadar harus memahami keberagaman siswa mereka, termasuk gaya belajar, tingkat kemampuan, dan kebutuhan khusus. Dengan pemahaman ini, guru dapat merancang pembelajaran yang memenuhi kebutuhan individual siswa.


2. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran yang Diferensiasi

   Guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran yang dapat diakses oleh semua siswa, sambil mempertimbangkan perbedaan dalam gaya belajar dan tingkat pemahaman. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna bagi setiap siswa.


3. Merancang Materi Pembelajaran yang Fleksibel

   Guru di sekolah sadar harus memiliki kemampuan merancang materi pembelajaran yang fleksibel dan dapat disesuaikan. Ini mencakup pemilihan sumber daya yang beragam dan metode pengajaran yang dapat diadaptasi sesuai kebutuhan siswa.

4. Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran

   Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran dengan mendorong partisipasi aktif siswa. Melalui pertanyaan terbuka, diskusi kelompok, dan proyek kolaboratif, guru membantu siswa mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka.

5. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif

   Guru perlu memberikan umpan balik yang konstruktif yang bersifat diferensiasi. Ini melibatkan penilaian formatif yang membantu guru memahami perkembangan setiap siswa dan merespon dengan strategi yang sesuai.


6. Mengintegrasikan Teknologi dalam Pembelajaran

   Guru di sekolah sadar perlu memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Penggunaan aplikasi, platform pembelajaran online, dan alat digital dapat membantu guru menyediakan sumber daya yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.


7. Mengelola Kelas dengan Fleksibilitas

   Guru perlu memiliki keterampilan manajemen kelas yang memungkinkan fleksibilitas dalam pengelolaan pembelajaran. Ini mencakup kemampuan untuk mengubah strategi mengajar secara dinamis sesuai dengan kebutuhan siswa.


8. Kolaborasi dengan Rekan Sejawat

   Kolaborasi antar guru di sekolah sadar merupakan faktor kunci dalam mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Guru dapat bertukar pengalaman, strategi, dan sumber daya untuk memperkaya praktek pembelajaran mereka.


9. Melibatkan Orang Tua sebagai Mitra

   Guru perlu menjadikan orang tua sebagai mitra dalam pembelajaran siswa. Berkomunikasi secara terbuka tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan dan memberikan dukungan untuk melibatkan orang tua dalam mendukung pembelajaran di rumah.


10. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan

    Guru di sekolah sadar perlu secara teratur mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran berdiferensiasi mereka dan terlibat dalam kegiatan pengembangan profesional untuk terus meningkatkan keterampilan mereka.


Kesimpulan:

Peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi di sekolah sadar sangat penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif dan memastikan kemajuan setiap siswa. Dengan memahami perbedaan individual siswa, merancang pembelajaran yang fleksibel, dan melibatkan semua pemangku kepentingan, guru dapat menjadi agen perubahan positif dalam mencapai tujuan pendidikan holistik di sekolah sadar. ( MU)


Saturday 3 June 2023

Poin Penting Apa yang Didapatkan dari Paparan Mengenai Konsep Modul Ajar yang Terdapat dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen?

 

Beberapa poin penting yang dapat diperoleh dari paparan mengenai konsep modul ajar dalam panduan pembelajaran dan asesmen sebagai berikut :

Gambar : Mentarisago

1. Tujuan pembelajaran

Modul ajar harus secara jelas mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai siswa. Tujuan pembelajaran harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan terikat waktu (SMART). Ini membantu siswa dan pendidik menilai hasil pembelajaran dan memastikan perhatian yang tepat diberikan selama proses pembelajaran.

2. Seri pembelajaran

Modul ajar harus secara sistematis menggambarkan urutan pembelajaran yang harus diikuti siswa. Ini melibatkan pembagian topik, konsep, atau keterampilan yang akan diajarkan secara bertahap. Rangkaian pelajaran harus logis dan jelas, mengarahkan siswa untuk memahami secara mendalam.

3. Materi pembelajaran

Modul ajar pembelajaran harus menyajikan materi pembelajaran yang relevan dan selaras dengan tujuan pembelajaran. Materi harus diatur sedemikian rupa sehingga siswa dapat dengan mudah memahaminya. Pemilihan materi yang tepat dan variasi metode penyajian akan membantu meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa.

4. Kegiatan Pembelajaran

Modul ajar harus mencakup berbagai kegiatan belajar yang dirancang untuk mengaktifkan proses belajar siswa. Kegiatan ini dapat berupa diskusi kelompok, eksperimen, studi kasus, penugasan atau simulasi. Berbagai kegiatan pembelajaran membantu meningkatkan keterlibatan siswa dan memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh.

5. Evaluasi

Modul ajar harus memuat strategi penilaian yang jelas dan komprehensif. Penilaian dapat berupa tugas individu atau kelompok, tes, proyek, atau portofolio siswa. Modul ajar harus memberikan instruksi yang jelas tentang bagaimana siswa akan dinilai dan bagaimana mereka akan mengukur kemajuan mereka.

6. Sumber Daya Pendukung

Modul ajar harus memberi siswa sumber daya pendukung yang mereka butuhkan untuk proses pembelajaran. Ini termasuk buku referensi, materi tambahan, situs web, video instruksional, atau materi lain yang relevan dan dapat diakses oleh siswa. Sumber daya pendukung ini membantu siswa memahami dan mengembangkan keterampilan mereka secara mandiri.

Ditulis Oleh Mulyati Umar

Saturday 3 December 2022

Kurikulum Merdeka

 




Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Apa dan Mengapa Profil Pelajar Pancasila 


Kurikulum Merdeka memiliki platpom Merdeka  Mengajar, di sana banyak sekali materi yang bisa dipelajari secara mandiri di Pelatihan Mandiri. 

Pelatihan mandiri berisi modul tentang Kurikulum Merdeka. Untuk meningkatkan kompetensi guru di era 4.0, guru harus cepat tanggap dan terus mengasah kemampuan diri menjadi guru yang menginspirasi. 

Soal 1

Tantangan dan perubahan zamba yang berkembang dengan pesat menuntut perlunya pendidikan yang menanamkan keseimbangan diri agar murid dapat beradaptasi dan memiliki jati diri yang kuat.

Hal ini termasuk dalam urgensi profil pelajar Pancasila yaitu...
a. Sebagai profil lulusan
b. Untuk kesejahteraan jiwa dan raga
c. Sebagai upaya mencapai cita-cita bangsa
d. Sebagai rumusan karakter dan kompetensi abad 21

Jawaban : D

Soal 2

Berikut yang bukan dimensi dari profil pelajar Pancasila adalah...
a. Bernalar kritis
b. Cinta tanah air
c. Bergotong royong
d. Ber kebhinekaan global

Jawaban: B

Soal 3

Dimensi yang membangun kepedulian murid serta kesadaran bekerja sama dengan orang lain adalah...
a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
b. Ber kebhinekaan global
c. Bergotong royong
d  mandiri

Jawaban: C

Soal 4

Berikut yang bukan merupakan urgensi dari dirumuskannya profil pelajar Pancasila adalah...
a. Untuk kesejahteraan jiwa dan raga
b. Pengganti tujuan pendidikan nasional
c. Sebagai bintang penuntun pembelajaran
d  untuk menyiapkan warga negara sekaligus warga dunia

Jawaban: B

Soal 5

Berikut yang bukan landasan dasar dalam merumuskan profil pelajar Pancasila adalah...
a. Cita-cita pendidikan Ki Hajar Dewantara
b. Cita-cita bangsa dalam pembukaan UUD RI 1945
c  dokumen kurikukum negara maju yang sudah teruji
d. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Jawaban: C

Kurikulum Merdeka Jawaban Modul 3 Dimensi Kebhinekaan Global Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka memiliki platpom Merdeka  Mengajar, di sana banyak sekali materi yang bisa dipelajari secara mandiri di Pelatihan Mandiri. 





Pelatihan mandiri berisi modul tentang Kurikulum Merdeka. Untuk meningkatkan kompetensi guru di era 4.0, guru harus cepat tanggap dan terus mengasah kemampuan diri menjadi guru yang menginspirasi. 


Modul 3 

Profil Pelajar Pancasila.

Soal 1

Berikut ini merupakan elemen-elemen dari dimensi Berkebhinekaan Global, kecuali
A. Komunikasi dan interaksi antar budaya
B. Menghormati keanekaragaman budaya -
C. Mengenal dan menghargai budaya
D. Berkeadilan sosial

Jawaban: B

Soal 2

Anak-anak sejak kecil perlu diperkenalkan dengan budaya di mana ia hidup agar menghargai dan menghormati budayanya. Berikut ini manakah cara yang paling tepat dilakukan guru untuk mengenalkan dan menghargai budaya kepada anak?
A. Bermain permainan daring modern
B. Menghafalkan nama produk hasil budaya yang ada
C. Membiasakan penggunaan contoh budaya luar saat mengajar
D. Memberikan tugas mewawancarai orang di sekitarnya tentang asal-usul budaya/kebiasaan masyarakat

Jawaban: D

Soal 3

1. Berkomunikasi antarbudaya
2. menghilangkan stereotipe dan prasangka
3. Menimbang dan menumbuhkan berbagai perspektif
4. Menyelaraskan perbedaan budaya

Dari pilihan di atas, manakah yang merupakan sub-elemen dari elemen komunikasi dan interaksi budaya
A. 2 dan 4
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 1 dan 4

Jawaban: A

Soal 4

Satya mempunyai banyak sekali teman dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ia sering melihat kebiasaan temannya yang berbeda dengan dirinya. Tak jarang ia berbeda pendapat dengan temannya hingga membuatnya kesal dan menganggapnya kurang baik.

Sebagai guru, apa yang harus dilakukan agar Satya dapat belajar dari pengalaman kebinekaannya?
A. Menasehati Satya dan temannya karena membuat kegaduhan ketika berpendapat
B. Memisahkan Satya dari teman yang dianggap berbeda dan kurang baik
C. Meminta Satya mengalah dan mengikuti pendapat temannya
D. Mengajak Satya merefleksikan pengalamannya dengan pertanyaan pertanyaan yang tepat

 

Soal 5

Berikut ini manakah yang merupakan contoh perliaku yang mencerminkan elemen berkeadilan sosial
A. Murid diberikan kesempatan mengungkapkan pendapat dan suaranya
B. Murid diberikan aturan yang dibuat oleh guru dan sekolah
C. Murid dilatih berkompetisi dengan murid lain
D. Murid diajar dengan metode dan strategi pembelajaran yang sama di kelas

Jawaban: A

Monday 24 October 2022

ANBK di Pos Ronda karena kesulitan mendapatkan sinyal

Pelaksanaan Asesmen nasional Berbasis Komputer (ANBK) dilaksanakan secara nasional mulai tanggal 24 Oktober - 27 Oktober 2022 di seluruh wilayah Indonesia.



Ada hal yang menarik yang terjadi dalam pelaksanaan AN tahun ini, sebuah sekolah dasar di daerah Brerbes Jawa Tengah tepatnya SD Negeri  Kutamendala 05 Kec Tonjong Kab Brebes dilaksanakan di Pos Ronda. 

Hal itu dilakukan karena sulitnya mendapatkan sinyal yang baik, akhrinya mereka mencari tempat yang ada sinyal. 

wilayah sekolah yang terletak di daerah  pegunungan dan perbukitan, menyebabkan sulit sinyal kalalu AN diadakan di sekolah. 



perjuangan Guru dan siswa patut diapresiasi dengan mengunakan becak bapak guru membawa siswa ke pos ronda untuk melaksanakan AN. 

Sunday 3 July 2022

Jadwal Pelajaran Kelas 1 SD Kurikulum Merdeka beserta Alokasi Waktu

Implementasi Kurikulum Mardeka mulai diterapkan tahun pelajaran 2022/2023.Untuk Kota pekanbaru, tahun ajaran baru mulai tanggal 11 Juli 2022. 

Dalam rangka mendukung satuan pendidikan yang akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara Mandiri, Ditjen GTK Kemendikbudristek membuat Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang akan membahas berbagai topik dan praktik kurikulum merdeka.

Contoh jadwal pelajaran Kurikulum mardeka :






Kurikulum Mardeka, Apa itu ?


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Kurikulum Merdeka. 

Mas Menteri Nadiem Makarim mengatakan sejak tahun ajaran 2021/2022, Kurikulum Merdeka yang sebelumnya dikenal sebagai Kurikulum Prototipe telah diimplementasikan di hampir 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PGP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru.




Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) juga mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. 

Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Mengenal Pengertian Kurikulum Mardeka 

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.

Merdeka Belajar atau kemerdekaan belajar adalah upaya memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai.

Sebelum dan pandemi, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 kemudian Kurikulum 2013 disederhanakan menjadi kurikulum darurat yang memberikan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran jadi lebih mudah dengan substansi materi yang esensial. 


Pemulihan pembelajaran tahun 2022 s.d. 2024, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu juga Kurikulum Darurat yang merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013 masih dapat digunakan oleh satuan pendidikan tersebut.


Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan yang di dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum Merdeka.
 
Esensi dari Kurikulum Merdeka ini adalah Merdeka Belajar. Nadiem mengatakan Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.

Merdeka Belajar dibagi dalam beberapa episode. 
Dimulai dari episode pertama, yaitu menghadirkan empat pokok kebijakan agar paradigma tentang cara lama dalam belajar dan mengajar dapat diubah menuju kemajuan. Beberapa wujud dari empat pokok kebijakan itu adalah penghapusan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional. Kemudian, ada juga kebijakan penyederhanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) serta kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang lebih fleksibel.

Satuan pendidikan dapat memilih tiga opsi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023.

  • Pertama, Mandiri Belajar merupakan menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
  • Kedua, Mandiri Berubah menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
  • Ketiga, mandiri Berbagi yang menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

Contoh  Jadwal Pelajaran Kurikulum Mardeka dapat dilihat di https://dicariguru.com/