Welcome di Mentari Sago, kumpulan artikel pendidikan dan sastra baik berupa cerpen, puisi dan lain-lain

Menulislah, dengan itu engkau akan meninggalkan jejak jejak sejarah

Tulisan ketika dibaca dan membawa perubahan padanya, akan bermakna besar akhirnya.

Bermimpilah

Jangan biarkan ucapan orang lain menjatuhkan mimpimu. Bungkam mulut mereka dengan prestasimu.

Pendidikan itu mengubah perilaku

Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.

You don’t have to be great to start. But you have to start to be great.

Kamu tidak harus hebat untuk memulai. Tapi Anda harus mulai menjadi hebat.

Manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi banyak orang

Kebaikan sekecil apapun akan mernakna besar bagi yang merasakannya.

Wednesday 16 December 2020

3 TRIK SUKSES MENULIS UNTUK PEMULA


Setiap penulis tentu ingin sukses dalam menulis. Banyak cara yang dapat dilakukan dan itu sangat mendasar. Pengetahuan poin penting dalam meraih keberhasilan. tanpa pengetahuan apa yang mau ditulis? dalam menulis sebuah cerita pun kita perlu riset. Nah disini akan dikupas bagaimana trik untuk sukses menulis bagi Pemula.




SUKA MEMBACA

Untuk sukses menulis. kesukaan pada buku menjadi faktor penting. Pengetahuan merupakan inti dari sebuah kesuksesan. Gemar membaca akan menemukan banyak ide dari buku yang dibaca. Hal itu akan memudahkan kita untuk membuat sebuah karya tulis yang bermutu.

Manfaat dari banyak membaca

  •          Pengetahuan bertambah

Kesukaan pada membaca akan memambah wawasan dan pegetahuan, yang akan memberikan kita ide ide baru dalam menulis buku.

  •          Menambah Kecerdasan

Makin banyak membaca makin terasah kecerdasan. Membaca salah satu olahraga otak, yang selalu memaksa diri berpikir. Pikiran akan memudahkan kita memahami apa yang kita baca.

 

  •          Meningkatkan kosentrasi

Keseringan membaca membuat kita melalaikan hal hal sekitar, karena otak terfokus ke buku yang dibaca

  •          Membuat diri lebih bijaksana

Membaca membuat kita lebih prespektif terhadap permasalahan yang menimpa. Sudut pandang orang yang suka membaca akan berbeda.

 


DISIPLIN

 

Keberhasilan seorang penulis adalah harus disiplin.  Kedisiplinan akan membuat diri konsisten dalam menuangkan ide ke dalam sebuah karya tulis. Budaya disiplin harus dilakukan semua orang dan berkomitmenlah untuk meraih kesuksesan dalam menulis.

Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendisiplinkan diri sendiri

·         Konsisten dalam menulis, lakukan terus menerus.

·         Tekadkan diri  “bisa melakukan”.

·         Jangan suka banyak alas an

Buang jauh jauh alas an yang membuat malas dalam menulis buku.

 

KETEKUNAN

 

Menulis kerja pikiran yang membutuhkan ketekunan dalam mengerjakannya. Rintangan yang ada dihadapi dengan ketekunan, sehingga ketika muncul rasa malas. Rasa itu akan dengan sendirimya pergi dari dalam diri. Ketekunan merupakan hal yang wajib dimiliki agar sukses dalam menulis.

 

Ketekunan adalah kemampuan untuk bertahan ditengah kesulitan yang dihadapi. Ada orang yang cerdas. hanya mengandalkan kecerdasannya. Maka dia akan tertinggal. Karena  tidak memiliki ketekunan, ketekunan dalam menulis  akan mencapai hasil lebih baik dari pada hanya mengandalkan kecerdasan.

 

Banyak trik sukses dalam  menulis  yang dibahas banyak orang, tapi disini saya menringkasnya dalam 3 kata kunci, BANYAK MEMBACA, DISPLIN DAN TEKUN.

Semoga 3 Trik Sukses dalam menulis bermafaat buat semua. 

Cerpen Mulyati Umar BUNGA DI TEPI KUBUR

 


 

Hujan turun sejak siang tadi belum juga reda. Aku duduk di pendopo pondok sambil menunggu hujan yang mulai renyai. Aku menunggu mobil ambulan datang sambil menikmati secangkir kopi panas.  Sudah sebulan ini curah hujan cukup tinggi, bekerja di bawah guyuran hujan rasanya sangat melelahkan. Tapi bagaimana lagi, resiko yang mesti dijalani. Tadi siang posko penanggulangan bencana memberitahukan ada dua jenazah covid-19 yang akan dimakamkan sore ini juga. Aku harus bekerja ekstra mengali tanah meskipun  tubuh ini basah kuyup.

Hujan agak mereda beberapa menit yang lalu, tapi tampaknya masih jauh dari berhenti, biasanya hujan sedang-sedang saja ini bakal awet- hujan renyai. Bagi sebagian orang adalah hal yang meyenangkan tapi tidak bagi ku saat ini. Aku benar-benar berharap hujan reda. Tanah sekitar pemakaman mulai terkenang air, begitupun kuburan yang ku gali tadi bersama Sarmin.  Sarmin pergi berteduh ke posko yang ada di gerbang masuk area pemakaman ini. Aku sendiri hanyut dalam lamun.

Sudah beberapa bulan ini aku terkurung di sini, menjadi pengali kuburan bagi korban covid-19. Berat memang, tapi bagaimana lagi. Sekarang mencari kerja saja susah. PHK meningkat, ekonomi melemah. Ah…belum lagi beban hidup makin tinggi, namun aku mesti bersyukur ada gaji diharapkan dari pekerjaan ini untuk melanjutkan roda kehidupan. Aku ikut terjepit dalam hiruk pikuk pandemi yang mendera semua lini kehidupan masyarakat. Seakan-akan mereka berada di lorong sunyi kehidupan yang tak bertepi.  Belum lagi kondisi makin diperparah dengan banyaknya korban yang tak mengenal status sosial.

“Bah, pulsa Syarif habis.” Itu ucapan anakku di telepon tadi pagi sebelum beranjak dari posko ke sini. Belajar di masa sekarang, membuat aku makin kelimpungan. Bagaimana tidak, setiap hari Syarif mengeluh tak mengerti pelajaran dan yang membuat diri ini gundah, beli pulsa paket habis. Belum lagi kebutuhan sehari-hari. Syarif tak ada yang membimbing belajar, Maknya sudah kerepotan mengurus adiknya yang masih balita dua orang. Aku duduk gamang  dengan pandang kosong ke depan. Tak sanggup lagi berpikir apa yang mesti aku lakukan saat ini. Tugas yang dikirimkan gurunya setiap hari makin menumpuk.

***

Hujan masih belum menampakkan tanda-tanda akan berhenti. seakan merasakan apa yang menimpahku. Tapi aku tak boleh larut dalam keadaan begini, batinku. Bagaimana nanti nasib anak-anakku? Aku mesti tegar menghadapi kondisi yang makin menjepit ini.

Menjadi penggali kuburan korban covid-19 cukup menakutkan bagi orang lain, resiko terpapar jadi momok yang sangat menakutkan. Sejak pandemi mewabah di kota ini, korban sudah mencapai ratusan. Semua dimakamkan di sini. Aku tak leluasa balik ke rumah menemui anak istri. Resiko pekerjaan yang menyebabkanku harus siap siaga di posko yang disiapkan di gerbang pemakaman ini.

Sejak bekerja di sini enam bulan yang lalu, aku tak diperbolehkan pulang. Karena bisa membahayakan istri dan anak. Itu alasannya. Rasanya sangat mengada-ngada, sudah tiga bulan tak bertemu mereka.  Namun aku selalu berusaha untuk mengunjunginya. Walau hanya sekejap.

Banyak cerita yang aku dapat beberapa waktu ini, membuat dadaku terasa nyeri. Aku tidak tahu apakah bisik-bisik dari perawat yang mengantar jenazah ini benar atau tidak. Perlakuan yang didapatkan korban, apakah itu benar adanya. Entahlah, aku tidak tahu. Rasanya begitu banyak rahasia yang terkubur di sini  bersama kepergian korban itu sendiri.

Hujan masih renyai, rintik-rintiknya seakan menyirami jiwaku. Aku mulai lelah. Beban hidup makin berat. Sudah dua bulan ini aku belum menerima gaji. Ucapan Syarif tadi pagi makin membuat dadaku sesak. Rasa ini terasa lebih parah dari keluarga korban yang terkubur di sini. Gaji, itulah yang sangat dibutuhkan saat ini. Tim penanggulangan bencana jadi garda terdepan dalam menangani hal ini. Tapi sekali lagi gaji - upah yang mesti diterima.  Hal yang sangat diharapkan, sampai saat ini belum dibayar. Alasan pemda defisit anggaran.

Sungguh menyedihkan. Sangat ironi, dimana anggaran di tempat lain dipangkas untuk penanggulangan covid-19, belum lagi alokasi dari pemerintah yang menambah anggaran.  Namun para tenaga medis dan lain-lain belum mendapatkan insentif yang dijanjikan. Tapi sudahlah, itu wewenang mereka yang di atas. Aku ini siapalah, hanya penggali kubur bagi korban.  Biarkanlah elit di sana yang memikirkan.

***

            Aku tipe manusia tak suka berleha-leha. Duduk santai-santai. Itu bukan aku. Aku benci pengangguran.  Dengan sebilah sabit tanganku luwes  membabat rumput liar di lahan kosong tak jauh dari lokasi pemakaman. Bersama Sarmin, aku menanami lahan kosong dengan bibit bunga. Bermodal botol minum bekas aku dan Sarmin mulai menaman bibit bunga. Mengisi waktu kosong, sambil menunggu informasi dari posko.

            Sejak pandemi, banyak ibu-ibu yang mulai mengila dengan menanam bunga di rumahnya. Pot berwarna putih jadi primadona. Berbagai jenis bunga jadi topik pembicaraan di media sosial. Para mak-mak berlomba mengirim status di beranda media sosial mereka. Kegilaan ibu rumah tangga akan tanaman bunga, mengelitik hatiku dan Sarmin  untuk ikut.

            Sebulan berselang, bibit bunga yang aku tanam dan Sarminpun mulai mengeliat, tumbuh dengan baik. Bermodal telepon pintar, akupun mulai menjual secara luas melalui online.  Caranya cukup mudah, foto bunganya lalu sematkan di beranda media sosial.

Sampai sekarang, gaji dari sebagai penggali kubur tenaga kontrak pemda belum cair, ada sedikit harapan dari usahaku bersama Sarmin. Menjual bunga. Lumayan hasilnya. Bisa membantu keadaan ekonomi saat ini, pikirku.

***

Sudah sebulan ini curah hujan cukup masih tinggi. Aku lebih banyak berdiam di posko yang tak jauh dari area pemakaman. Tapi dari pagi cuaca cukup cerah, sinar mentari memancarkan sinarnya. Tak ada kabar dari Posko induk untuk menggali kubur hari ini. aku dan Sarmin beranjak ke lahan kosong yang digunakan untuk menanam bibit bunga. Pesanan dari beberapa ibu rumah tangga hari ini mau di kirim memakai jasa ojek online.

Tak lama berjalan dengan Sarmin. Ingatanku kembali ke Syarif. Sudah empat hari tak ada kabar beritanya. Biasanya selalu menceritakan tugas sekolahnya dan yang tak pernah lupa kalimat itu. Hanya pesan dari istri menyatakan kalau dia baik-baik saja.

 “Bah, Pulsa Syarif habis”. Aku tersenyum sambil mengelengkan kepala. Harapan pagi ini semoga secerah mentari pagi yang bersinar memberi kehidupan. Impiannya akan mendapatkan pulsa membuatku semakin semangat menanam bibit baru.

Sampai tempat tujuan. Bibit bunga pesanan konsumen mulai ku susun. Benar-benar keberuntungan, itu pikirku. Di tenagh pandemic, gaji belum dibayar ada hasil buah dari ketekunan yang aku jalani bersama Sarmin. Setelah semua rapi mulai pengantaran pesanan ke pelanggan. Ojek online jadi alat transportasi yang sangat dibutuhkan saat ini.  Impianku untuk mengirimkan Syarif pulsa terwujud sudah.

***

Aku terduduk lemas ditanah yang cukup basah karena hujan semalam. Kabar dari Karmila istriku pagi ini membuat seluruh sendi tubuh ini runtuh. Tubuhku gemetar menahan tangis. Syarif, anak lelakiku satu-satunya sudah dua minggu di karantina. Sejak seminggu yang lalu panas tubuh anakku makin meningkat. Setelah diperiksa pihak rumah sakit Syarif dinyatakan positif terpapar covid-19. Itulah perkataan yang disampaikan istriku. Terlebih lagi yang membuatku tak sanggup menahan lara, Syarif tak bisa dijengguk. Duniaku seakan runtuh Cuaca cerah pagi ini tak memberi warna bagi diriku, namun membawa hati berkabut duka.

“Syarif, maafkan Abah”, gumamku lirih.

&&&

Tuesday 24 November 2020

Semarak Hari Guru yang ke -75 SD Negeri 15 Pekanbaru

Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November diperingati oleh semua pendidik di seluruh Indonesia. Termasuk di SD Negeri 15 Pekanbaru, walau kondisi tidak memungkinkan untuk melaksanakan upacara bendera, namun peringatan tetap dilakukan.  



Semarak Hari Guru yang ke -75 SD Negeri 15 Pekanbaru dilaksanakan di sekolah oleh kepala sekolah bersama  majelis  guru dan tenaga kerpendidikan. 




Ada beberapa  kegiatan Hari Guru dilakukan di sekolah.  Tak hanya guru, tapi juga peserta didik. Lomba untuk peserta  didik dilakukan daring dengan membuat video ucapan selamat Hari Guru dalam bentuk ucapan, puisi dll yang dikemas  dalam video yang dibuat  oleh peserta  didik sendiri.   




Lomba Rangking 1


Sedangkan kegiatan di sekolah diadakan lomba rangking 1 yang diikuti  semua guru. Acara berjalan sangat meriah walau ditengah covid 19. Protokol kesehatan tetap menjadi perhatian utama. Dalam lomba rangking satu diraih oleh Guru Kelas IV Ira Puspa Dewi. 

Penyerahan juara 



Pemilihan guru inovatif  Sempana Hari Guru 2020 diberikan kepada Amelia Madona, S. Pd yang telah berhasil  membuat video pembelajaran yang kreatif.   Ibu Meli itu panggilannya, disela kesibukannya mengajar, Ibu Meli tak henti hentinya membuat video pemeblajaran yang di upload di channel youtubenya. Karena kreatifitasnya dalam membuat konten ibu Meli sudah mendapatkan 24,5 rb subcriber dalam kurun waktu 5 bulan. 

Penyerahan Hadiah Guru Inovatif



Atas perstasi dan dedikasi yang tinggi di dunia pendidikan Amelia Madona, S. Pd mendapatkan apresiasi dari kepala sekolah  SD Negeri 15 Pekanbaru menjadi Guru Inovatif yang mengharumkan mana sekolah. Baru-baru ini Amelia diundang oleh Tanoto Foundation sebagai narasumber dalam Seminar Nasional.

 Atas pencapainya Ibu Endang Kilatsih, M .Pd sangat bangga atas prestasi guru binaannya di SD N 15 Pekanbaru, harapannya tidak hanya ibu Meli yang berbuat, namun semua guru yang ada di sekolah.  "Tunjukkan prestasi dari bidang manapun yang dimiliki. Gali Potensi diri untuk terus maju" kata Ibu  Endang dalam kata sambutan sempana hari Guru di SD Negeri 15 Pekanbaru.
 

Kegiatan ditutup dengan makan bersama di sekolah. Kebersamaan dan kekeluargaan benar benar terasa, saling memberi ucapan selamat sesama guru.  




Guru pekerjaan mulia, mencetak generasi Hebat di masa mendatang.  Selamat hari Guru buat semua guru yang ada dimanapun berada. sosok sederhana namun bersahaja. ( Mulyati Umar) 


Tuesday 10 November 2020

MENGENAL 6 TOKOH PAHLAWAN NASIONAL TERBARU 2020

 

Bersempena peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020, Presiden Jokowi menetapkan enam orang Pahlawan Nasional.

Mereka yang mendapatkan gelar pahlawan yaitu Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara, Machmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat, Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta, Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara , MR Sutan  Mohammad Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara dan Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi dari Provinsi Jambi.


Nah, berikut profil singkat dari enam Pahlawan Nasional tersebut:

1   Sultan Baabullah

Sultan Baabullah merupakan Sultan ketujuh dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara tahun 1570 dan 1583. 
Sultan Baabullah (10 Februari 1528 – Juli 1583). Babullah, juga dikenali sebagai Baab atau Babu. Pada masa pemerintahannya, ia berhasil mengusir Portugis dan merupakan masa keemasan Kesultanan Ternate.

Sultan Baabullah dianggap sebagai Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku karena keberhasilannya mengusir penjajah Portugis dari Ternate dan membawa kesultanan tersebut kepada puncak kejayaannya di akhir abad ke-16. 

Sultan Baabullah juga dikenali dengan gelar "Penguasa 72 Pulau", berdasarkan wilayah kekuasaannya di Indonesia timur, yang mencakup sebagian besar Kepulauan Maluku, Sulawasi sebagian. Pengaruh Ternate pada masa kepemimpinannya bahkan mampu menjangkau Sumbawa, Philipina selatan dan juga Papua Barat.

Peran Maluku dalam perdagangan Asia meningkat secara tajam karena perdagangan bebas hasil rempah dan hutan Maluku pada masa pemerintahannya. Rempah dari Maluku sangat disukai oleh bangsa Eropa. 

Baca Juga https://id.wikipedia.org/wiki/Baabullah



2.   Machmud Singgirei Rumagesan

Machmud Singgirei Rumagesan merupakan pejuang integrasi Papua yang dengan gagah berani menentang pemerintahan kolonial Belanda.



Machmud Singgirei Rumagesan adalah pemimpin Sekar, kerajaan yang saat ini berada di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kerajaan Sekar adalah satu dari banyak kerajaan di wilayah Semenanjung Onin, nama lain Fakfak era dulu. Pusat pemerintahan Kerajaan Sekar berada di Kecamatan Kokas.

Machmud Singgirei Rumagesan lahir di Kokas, 27 Desember 1885. Pada usia 21 tahun, dia telah menjadi raja muda, dua tahun kemudian dia menjadi Raja Sekar, gelarnya Raja Al Alam Ugar Sekar .

Baca Juga : https://news.detik.com/berita/d-5249221/machmud-singgirei-rumagesan-pahlawan-nasional-pertama-dari-papua-barat


3.   Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto

Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto adalah Kepala Kepolisian pertama Negara Republik Indonesia. Dia menjabat dari 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.

 



Pada masa Orde Baru, Soekanto sebagai tokoh nasional ditunjuk dan kemudian dilantik oleh Pesiden Soeharto untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan  Agung bersama 11 anggota lainnya dengan ketuanya  Mr. Wilopo dan wakilnya Alamsyah Ratu Prawiranegara pada tanggal 8 Agustus 1973.  Sebagai anggota  Dewan Pertimbangan Agung,  Bapak Soekanto menduduki jabatan sebagai Ketua Seksi Kesejahteraan Rakyat.

Baca juga: https://id.wikipedia.org/wiki/Soekanto_Tjokrodiatmodjo#Menjadi_Kepala_Kepolisian_Negara_RI_Pertama

4.  


      Arnold Mononutu

Arnold Mononutu ditunjuk sebagai Menteri Penerangan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Dia juga dipercaya menjadi Duta Besar pertama Indonesia untuk China.

 



Setelah menghadiri rapat-rapat Perhimpunan Indonesia  (Indische Vereeniging) di Belanda, rasa nasionalisme untuk Indonesia mulai bertumbuh dalam dirinya. Ketika Soekirman Wirjosanhjojo menjadi ketua Perhimpunan Indonesia, Arnold Mononutu diminta untuk mewakili organisasi ini di antara organisasi-organisasi mahasiswa.

Baca lebih lengkap di :https://id.wikipedia.org/wiki/Arnold_Mononutu

5.   

    Sutan Mohammad Amin Nasution 

Sutan Mohammad Amin Nasution merupakan Gubernur pertama Sumatera Utara dan Riau. Dia juga seorang tokoh pergerakan Sumpah Pemuda. SM Amin ternyata lahir di Tanah Rencong, Aceh, tepatnya di Lhoknga, Aceh Besar, pada 22 Februari 1904.



Sutan Mohammad Amin Nasution merupakan gubernur pertama di Riau, setelah Bumi Lancang Kuning menjadi provinsi tersendiri. Sebelumnya, Riau termasuk dalam provinsi Sumatra Tengah yang dimekarkan menjadi Sumatra Barat, Riau dan Jambi. 

 Baca Lebih lengkap di   https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sutan_Mohammad_Amin,_Kami_Perkenalkan_(1954),_p51.jpg

6. 

     Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi

Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi merupakan seorang panglima perang Jambi yang terkenal ditakuti Belanda.




Selama menjadi panglima, Raden Mattaher berhasil memimpin banyak pertempuran melawan Belanda yang seluruhnya dimenangkannya. Karena ini pula Belanda menjulukinya “Singa Kumpeh”
 

Anugerah Pahlawan Nasional tahun 2020 menambah deret tokoh yang disematkan menjadi pahlawan Nasonal. Hal itu bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa besar mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Masih banyak tokoh perjuangan kemerdekaan yang belum mendapatkannya gelar Pahlawan Nasional, semoga kedepan generasi muda lebih banyak lagi belajar sejarah, yang akan membangkitkan semangat generasi muda  meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi.  (Mulyati Umar)




Sunday 8 November 2020

5 KARAKTER PENTING PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) DI SEKOLAH

Penguatan pendidikan karakter sebenarnya  sudah dicetuskan lama oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara telah menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak.


Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 

Maka demi kepentingan masa depan bangsa Indonesia, bahkan sejak sekarang perlu dilakukan pemusatan (centering) pendidikan karakter dalam penyelenggaraan pendidikan nasional Indonesia. 


Kesadaran dan usaha pemusatan pendidikan karakter di dunia pendidikan nasional semakin kuat ketika pada tahun 2010 pemerintah Indonesia mencanangkan sekaligus melaksanakan Gerakan Nasional Pendidikan Karakter berlandaskan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter Bangsa. 

Maka dilaksanakanlah Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan mengindahkan asas keberlanjutan dan kesinambungan yang dicanangkan oleh pemerintah dalam revolusi karakter bangsa, sebagaimana tertuang dalam Nawacita (Nawacita 8), menggelorakan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang memperkuat pendidikan karakter semestinya dilaksanakan oleh semua sekolah di Indonesia. 


Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah diharapkan dapat memperkuat bakat, potensi dan talenta seluruh peserta didik. apa yang kita lakukan baru sebatas olah pikir yang menumbuhkan kecerdasan akademis. 

Pendidikan yang hendak mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah. 

Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para pelaku pendidikan. Ada lima karakter yang dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. 

Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut: 

1. Religius 

Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. 


Bagian dari nilai relijius adalah cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak. 


2. Nasionalis 

Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 

 
Bagian dari nilai Nasionalis adalah apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama. 

3. Mandiri 

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.Bagian dari nilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

4. Gotong Royong 

Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. 

Bagian dari nilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan. 


5. Integritas 

Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). 


Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.Nilai yang terkandung dari integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas). 


Kelima nilai utama karakter PPK bukanlah nilai yang berdiri sendiri melainkan nilai yang behubungan satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi dari peserta didik . 


Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual dan menyeluruh. Nilai religius sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan antar manusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. 


Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai-nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. 

Demikian pula jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.

Semoga pendidikan karakter ini menjadikan peserta didik menjadi anak yang berkarakter mulia. (Mulyati Umar)

Thursday 5 November 2020

5 CARA BELAJAR DI MASA PANDEMI

 

Belajar di masa pandemi membuat dunia pendidikan kewalahan. Dunia dikagetkan dengan adanya wabah ini.  Begitu juga dengan Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim menyampaikan beberapa amanat pendidikan di masa COVID-19.

 

Kondisi pandemi yang saat ini melandadi berbagai belajahn dunia, menciptakan banyak pembelajaran baru tidak hanya buat guru, siswa, dan orang tua, namun juga untuk masyarakat Indonesia.


foto  Mulyati Umar 


Belajar Daring 


 

Sesuai arahan dari pemerintah Belajar di masa pandemi. Di masa COVID-19 ini merupakan waktu yang baik untuk kita berinovasi dalam pendidikan agar bisa menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik. Beberapa pendekatan pembelajaran jarak jauh yang dapat dilaksanakan dari rumah, yaitu:

  1. Penggunaan Aplikasi Rumah Belajar

Program belajar dari rumah menjadi tugas berat bagi pendidik peserta didik dan orang tua. Pembelajaran luring menjadi solusi yang tepat untuk saat ini. Pembelajaran secara luring lebih memudahkan peserta didik. Halaman Rumah Belajar bisa diakses oleh semua orang, di sana banyak materi pembelajaran bagi peserta didik. Di fitur Rumah Belajar juga tersediakan e-book kurikulum 2013.

 

Anak didik masih dapat belajar melalui krisis yang terjadi saat ini. Setiap kejadian yang ada menjadi pembelajaran tersendiri bagi masyarakat, terutama peserta didik yang sedang dalam proses belajar.

Tujuannya agar siswa tetap mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang akan mengubah tingkah lakunya. Proses ataupun sistem transfer knowledge saja akan tetapi sebagai proses pengubahan etika, norma ataupun akhlak dari setiap peserta didik yang dapat dilakukan dengan mengunakan kemajuan tehnologi.

2.      Penugasan Luring

Penugasan terstruktur dari guru kepada peserta didik dengan mengirimkan tugas dan lembar kerja melalui aplikasi pengiriman pesan dan media lainnya.

Sebenarnya banyak permasalahan yang bermunculan, mulai dari orang tua tidak punya android, tak mampu membeli data paket, punya android satu tapi anak yang belajar ada tiga orang. Orang tua dituntut untuk memahami kondisi sekarang ini.

 

Tugas berat itu pasti, guru harus lebih aktif bertanya kendala yang dihadapi peserta didik melalui orang tua. Komunikasi terjalin erat. Belajar di masa pandemi tetap berjalan demi masa depan anak, orang tua dituntut berperan semaksimal mungkin agar anak mendapatkan perhatian dan arahan di rumah.

 

3.      Menggunakan Aplikasi Teleconference

Tatap muka virtual atau pembelajaran daring melalui teleconference diantaranya zoom meeting, google meet dll. Guru bisa berinteraksi secara langsung dengan peserta didik. Ada interaksi langsung ini lebih menarik bagi peserta didik, mereka merasa benar benar sedang belajar.

Belajar memang tidak selalu mudah, tapi ini saatnya kita berinovasi, ini saatnya kita bereksperimen, memberikan yang terbaik bagi generasi bangsa agar menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan

.

 

4.      Diskusi Daring

Tatap muka virtual atau pembelajaran mandiri menggunakan fasilitas pembelajaran daring melalui diskusi dalam grup melalui aplikasi pengiriman pesan (grup WA, Telegram, Line, dll) dan media sosial (Facebook, Instagram).

 

Tahun ajaran baru 2020/2021 sudah mulai berlangsung di tengah wabah pandemi Covid-19 yang masih membayangi, berbagai inovasi dilakukan agar pendidikan terus berlangsung. Belajar dari rumah, itu solusi yang harus dilakukan saat ini.

 

5.      Pembelajaran Melalui Media Luring

Belajar melalui media luring melalui saluran TVRI, radio, dan modul belajar mandiri yang sudah disediakan. Kerjasama berbagai pihak juga didorong untuk mendukung pendidikan jarak jauh dapat berjalan dan berkesinambungan. Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan bervariasi sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.

 

Pendidikan adalah sebuah proses ataupun tahapan dalam perubahan sikap serta etika maupun tingkah laku seseorang atau kelompok dalam orang dalam meningkatkan pola pikir manusia melalui pengajaran dan pelatihan serta perbuatan yang mendidik.

 

Banyak keluhan para orang tua siswa akan tugas yang diberikan selama proses belajar dari rumah berlangsung. Dari permasalahan  ini maka dituntut guru berinovasi dan kreatif dalam melakukan pembelajaran jarak jauh baik daring maupun luring. Banyak cara yang harus dilakukan oleh guru, kerjasama dengan orang tua sangat ditekankan agar pembelajaran berlangsung dengan maksimal dan berarti.

 

Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara menyatakan  pendidikan adalah proses penunjang kekuatan kodrat sebagai manusia yang memiliki akal, dalam menguasai pengetahuan pada peserta didik. Dengan tujuan manusia dapat meninggikan derajatnya melalui pendidikan yang setinggi-tingginya.

Arahan pemerintah di atas membuat pendidik berperan aktif dalam memberikan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menarik bagi peserta didik, di samping itu pendidik juga memberikan motivasi bagi siswa agar terus belajar.

Arahan dan kebijakan pemerintah pusat dijalankan di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan waktu pelaksanaan belajar di rumah diserahkan kepada Dinas Pendidikan  masing-masing provinsi dan kabupaten sesuai dengan perkembangan wabah covid-19 di setiap daerah.

Tugas pendidik di sini akan berat, maka perlu kerjasama dengan orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah. Komunikasi orang tua dan guru sangat diperlukan agar proses dari pendidikan itu berjalan sebagaimana mestinya.

Berbagai curahan hati anak didik yang rindu akan mendapat pendidikan di sekolah, membuat hati sedih. Begitu besarnya keinginan mereka untuk belajar kembali ke sekolah.

Harapan kita, tetap semangat belajar di masa pandemi. Semoga wabah ini cepat berlalu dan anak anak kembali ke sekolah. Tahun ajaran baru, semangat baru juga bertemu teman baru. Interaksi sosial mereka di sekolah, hal yang sangat dirindukannya.   (Mulyati Umar)

Tuesday 3 November 2020

RPP DARING TEMA 1 Kelas 4 SD : K13

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan     : SD Negeri 15 Pekanbaru

Kelas / Semester     : 4 /1

Tema                     : 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup

Sub Tema             : 1. Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku

Pembelajaran             : 1

Alokasi waktu             : 1 Hari


Tujuan Pembelajaran

Melalui video pembelajaran siswa dapat mengetahui stuktur, fungsi dan pelestarian tumbuhan padi.


Tujuan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Melalui WA grup, guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.

Guru memimpin siswa dalam membaca doa sebelum belajar.

Mengingatkan siswa untuk selalu menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).

Siswa mengisi list absen yang telah guru kirimkan di WA grup.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa “adakah diantara kamu pagi ini sarapan nasi goreng? Dari manakah asal nasi?. Guru mengaitkan pertanyaan ke pembelajaran tentang tumbuhan padi.


Kegiatan Inti

Guru membacakan tujuan pembelajaran tentang tumbuhan padi.

Guru mengirim video pembelajaran tentang tumbuhan padi.

Siswa mengamati video tumbuhan padi.


Kegiatan Penutup

Setelah mengamati video pembelajaran, siswa menjawab beberapa refleksi yang diajukan oleh guru.

Guru memberikan penguatan berupa kesimpulan.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengukur kemampuan pengetahuan.

Melalui WA grup, guru mengakhiri pembelajaran.

 

Penilaian

Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru dari pengamatan sikap (disiplin dan semangat mengerjakan tugas di rumah), penilaian pengetahuan (jawaban soal yang telah di kirim oleh siswa) melalui WA grup.



Mengetahui, Pekanbaru,    Oktober 2020

Kepala SD N 15 Pekanbaru Guru Kelas




Hj. Endang Kilastih, S.Pd, M.Pd Ira Puspa Dewi, S.Pd

RPP DARING MATEMATIKA KELAS VI SD K 13

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 

Satuan Pendidikan      : SD Negeri 15 Pekanbaru

Kelas/Semester            : VI / 1

Mata Pelajaran            : Matematika

Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

 

A.    Kompetensi Dasar Matematika

4.2. Menaksir keliling dan luas lingkaran serta menggunakannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari

 

B.     Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.1  Menentukan panjang busur sebuah lingkaran yang dibimbing melalui google meet

4.2.2 Menggunakan keliling lingkaran untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

C.     Tujuan Pembelajaran

1.      Setelah mempelajari panjang busur sebuah lingkaran melalui daring peserta didik dapat menjelaskan tentang panjang busur dari sebuah keliling lingkaran dengan benar.

2.      Setelah mengamati  dan melakukan sendiri peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait penaksiran keliling lingkaran dengan teliti.

 

D.     Materi Pembelajaran        : Menghitung panjang busur pada sebuah lingkaran

 

E.        Pendekatan Dan Model Pembelajaran

1.      Pendekatan : Scientific

2.      Model : Inkuiri terbimbing

3.      Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi

 

F.         LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan awal (5 menit)

a.       Guru memberitahukan siswa link daring goggle meet  pertemuan hari ini melalui grup wa.

b.      Guru membuka dengan mengucapkan salam setelah bergabung di meet.

c.       Guru menanyakan kabar peserta didik.

d.      Guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama (Religius) melalui daring kelas b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

e.       Menyanyikan lagu nasional. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat nasionalisme. (nasionalisme)

f.       Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)

g.      Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)  

 

2.      Kegiatan Inti  (35 menit)

a.       Peserta didik mengamati layar. Peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan.

Apakah yang kamu ketahui tentang nilai panjang busur dari keliling?

Bagaimana cara menghitung keliling lingkaran. (Colaboration)

b.      Peserta didik mendiskusikan jawabannya dengan teman di meet. Peserta didik secara individu menuliskan kesimpulan.

c.       Guru menguatkan cara menghitung keliling lingkaran. 

d.      Peserta didik mengerjakan latihan tentang panjang busur pada lingkaran. Peserta didik mengerjakan soal dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. (Critical Thinking and Problem Solving)

e.       Guru membahas soal yang menurut peserta didik masih sulit. Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya. Dalam mengerjakan soal, peserta didik diberi kebebasan untuk menggunakan cara-cara yang berbeda. Critical Thinking and Problem Solving

f.       Secara individu peserta didik membuat 2 soal cerita tentang panjang busur lingkaran yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan menyelesaikan soal itu sendiri.(mandiri)

g.      Di akhir kegiatan, guru membuka kembali pertanyaan-pertanyaan peserta didik yang disimpan. Guru dan peserta didik bersama-sama menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan kegiatan hari ini. Jika ada pertanyaan yang belum terjawab, peserta didik dapat mencari informasi dari sumber lainnya. Integritas

 

3.      Penutup  (5 Menit)

a.       Guru dan peserta didik merefleksikan pembelajaran hari ini (Critical Thinking and Creating)

b.      Peserta didik mengerjakan soal  yang dikirimkan melalui WA group.

c.       Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

d.      Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa (Religius)

 

G.    Penilaian

Penilaian dilakukan melalui pengamatan sikap, tes pengetahuan, dan presentasi unjuk  kerja dengan rubrik penilaian.

 

 

H.     Media, Bahan Dan Sumber Belajar

1.      Media: Daring

2.      Bahan : buku tulis dan alat tulis

3.      Sumber belajar: 

-          Buku Pedoman Guru Matematika Kelas 6 (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

-          Buku Siswa Matematika Kelas 6 (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

 

 

Mengetahui,                                                                                        Pekanbaru,  November 2020

Kepala Sekolah    SD N 15 Pekanbaru                                               Guru Kelas,

 

 

 

Endang Kilatsih, M. Pd                                                                      Mulyati, M. Pd

NIP. 19700123 199303 2 002                                                             NIP.19741212 200902 2003