- Pertama, Mandiri Belajar merupakan menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
- Kedua, Mandiri Berubah menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
- Ketiga, mandiri Berbagi yang menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.
Menulislah, dengan itu engkau akan meninggalkan jejak jejak sejarah
Tulisan ketika dibaca dan membawa perubahan padanya, akan bermakna besar akhirnya.
Bermimpilah
Jangan biarkan ucapan orang lain menjatuhkan mimpimu. Bungkam mulut mereka dengan prestasimu.
Pendidikan itu mengubah perilaku
Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.
You don’t have to be great to start. But you have to start to be great.
Kamu tidak harus hebat untuk memulai. Tapi Anda harus mulai menjadi hebat.
Manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi banyak orang
Kebaikan sekecil apapun akan mernakna besar bagi yang merasakannya.
Sunday 3 July 2022
Kurikulum Mardeka, Apa itu ?
Saturday 26 March 2022
Sunday 30 January 2022
5 M Trik Dasar Menulis Cerita Anak
Menulis cerita anak itu mudah, itu bagi sebagian orang. Berbagai kisah masa kanak kanak yang lucu, sedih dan gembira yang akan menjadi bahan cerita. Jadi pada intinya cerita anak itu dekat dengan dirimu. Tentu kamu pernah menjadi anak-anak kan? Itu artinya kamu sudah punya modal utama untuk menulis cerita anak.
Namun banyak penulis yang merasa kesulitan merangkai sebuah cerita anak yang baik karena cerita anak mempunyai teknik penulisan tersendiri. dalam menulis cerita anak bahasa yang digunakan lebih mudah dipahami anak-anak.
5 Trik dasar menulis cerita anak yang menarik. Nah, untuk menulis cerita anak yang menarik, ada 5 cara menulis buku cerita anak yang menarik dan patut diperhatikan.
1. Menemukan ide
Ide yang sangat dekat dengan penulis adalah pengalaman masa kecil. Kisah yang terjadi pada diri sendiri akan menjadi ide yang paling dekat dengan penulis. Penulis sudah merasakan sendiri. jadi akan lebih mudah untuk memulai menulis cerita anak.
2. Menentukan Tema
Tema adalah inti dari sebuah cerita. Menariknya cerita yang ditulis itu tergantung tema. Tema yang menarik akan membuat buku cerita anak yang kamu tulis akan disukai banyak orang. Pilihlah tema sesuai dengan tujuan ayang akan dicapai. Sehingga cerita yang ditulis dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran.
3. Membuat Kerangka Cerita
Membuat kerangka tulisan itu sangat penting, sehingga ketika cerita anak yang kamu tulis akan lebih mudah dan cepat selesai. Kerangka tulisan yang dibuat harus jelas agar tulisan tidak melebar kemana-mana.
4. Memberi Pesan Moral
Nah dalam menulis cerita anak yang tidak boleh lupa adalah pesan moral atau amanat. Menanamkan nilai-nilai karakter dalam setiap cerita anak yang dibuat. Hal itu akan membantu pembentukan karekter anak secara tidak langsung.
5. Mengunakan Bahasa Sederhana dan Mudah Dipahami
Bahasa Sederhana dan Mudah Dipahami dalam menulis cerita anak cukup rumit. kesannya mudah, namun dalam menulis cerita anak bahasa yang digunakan harus sedderhana hingga mudah dipahami pembaca.
Nah itu 5 tips menulis cerita anak. Semoga 5 cara menulis cerita anak di atas akan memotivasi kamu untuk terus mengasah diri dalam menulis.
Tuliskan cerita anak agar Buku Cerita anak Indonesia semakin beragam dan bermutu.
Thursday 14 October 2021
KECERDASAN AKAL/IQ
Kesempurnaan akal.
Saat manusia kehilangan akal maka hilanglah kewajiban dirinya dalam menjalankan perintah agama. Seseorang yang kehilangan akal, ia tidak bisa berpikir kebaikan sedikit pun.
QS al Maidah ayat 100:
قُلْ لَّا يَسْتَوِى الْخَبِيْثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ
اَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيْثِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama
yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu,
maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar
kamu beruntung.”
Makin sempurna akal maka semakin baik pula keimanan kita, maka harapan mejalankan tugas sebagai khalifah dengan baik akan terwujud.
"Mahkota seseorang adalah akalnya, derajat seseorang adalah agamanya dan harga diri seseorang adalah akhlaknya". (Umar Bin Khatab)
Peran akal sangat penting dalam kehidupan. Akal sebagai alat persiapan seorang mukmin dalam menjalani kehidupan. demi sempurnanya dan terjaganya akal makan jadikanlah taqwa sebagai bekal hidup.
QS albaqarah ayat 197:
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
Dari Sa'id bin al-Musayyab bahwa Umar, Ubai bin Ka'ab dan Abu Huhairah ra pernah menghadap rasulullah SAW lalu bertanya:
"Wahai rasulullah, siapakah orang yang paling mengerti itu?"
Beliau menjawab:
" Orang yang berakal."
Mereka bertanya lagi:
" Siapakah orang yang paling ahli ibadah?"
Beliau menjawab:
"Orang yang berakal."
Mereka bertanya lagi:
"Siapakah orang yang paling utama?"
Beliau menjawab:
"Orang yang berakal."
Mereka bertanya lagi:
Bukanlah orang yang berakal itu yang sempurna dalam menjaga harga dirinya, jelas kefasihannya, yang pemurah tangannya dan mulia kedudukannya?"
Lalu Beliau membaca QS. Al Az-Zukhruf ayat 45:
"Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa"
Thursday 27 May 2021
Hakekat Manusia Dalam Pandangan Psikologi
Macam -macam pandangan tentang Manusia
Memahami makhluk Tuhan yang bernama manusia sungguh sangat sukar. Berbagai macam pandangan para tokoh mengenai manusia.
Ahli mantic (logika) menyatakan bahwa manusia adalah “Hayawan Natiq” (manusia adalah hewan berpikir), seorang ahli filsafat yaitu Ibnu Khaldun menyatakan bahwa manusia itu madaniyyun bi al-thaba atau manusia adalah makhluk yang bergantung kepada tabiatnya.
Sedangkan Aristoteles berpendapat bahwa manusia adalah “zoon political” atau
“political animal (manusia adalah hewan yang berpolitik).
Makhluk yang bernama manusia itu sendiri yakni bahwa makhluk itu memiliki potensi lupa atau memiliki kemampuan bergerak yang melahirkan dinamisme, atau makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan rasa senang, humanisme dan kebahagiaan pada pihak-pihak lain.
Dan juga manusia itu pada hakikatnya merupakan makhluk yang berfikir, berbicara, berjalan, menangis, merasa, bersikap dan bertindak serta bergerak.
Beberapa filosof yang berbeda pendapat Mengenai manusia
Plato
Menurut
Plato, martabat manusia sebagai pribadi tidak terbatas pada mulainya jiwa
bersatu dengan raga, jiwa tidak berada lebih dulu sebelum manusia atau pribadi
adalah jiwa sendiri. Sedangkan badan oleh Plato yang disebut sebagai alat yang
berguna sewaktu masih hidup didunia ini, tetapi badan itu disamping berguna
sekaligus juga memberati usaha jiwa untuk mencapai kesempurnaan, yaitu kembali
kepada dunia “ide”.
Sedangkan
jiwa berada sebelum bersatu dengan badan. Persatuan jiwa dengan badan merupakan
hukuman, karena kegagalan jiwa untuk memusatkan perhatianya kepada dunia “ide”,
jadi manusia mempunyai Pra-eksistensi yaitu sudah ada sebelum dipersatukan
dengan badan dan jatuh kedunia ini.
b. Thomas Aquinas
Ia Berpendapat bahwa yang disebut manusia sebagai pribadi adalah makhluk individual, kalau hidup, ialah makhluk yang merupakan kesatuan antara jiwa dan badan. Sedangkan yang dimaksud pribadi adalah masing-masing manusia individual : manusia yang konkret dan yang riil dan juga mempunyai kodrat yang rasional. Manusia adalah suatu substansi yag komplit terdiri dari badan (material) dan jiwa (forma).
c.
David
Hcme
Berbicara
mengenai pribadi dalah idntitas diri yaitu kesamaan jati diri manusia dalam
kaitannya dengan waktu. Beliau berpegang teguh bahwa pengetahuan ilmiah hanya
dapat dicapaidengan titik tolak pengalaman indrawi yaitu penglihatan,
penciuman, perabaan, pencicipan dan pendengaran.
d.
Immanuel
Kant
Memahami
pribadi yaitu sesuatu yang sadar akan identitas numeric mengenai dirinya
sendiri pada waktu yang berbeda-beda beliau percaya bahwa identitas diripun
tidak dapat dipergunakan untuk menyanggah keyakinan bahwa segala sesuatu
didunia ini selalu mengalir berganti.
e.
John
Dewey
“Pribadi”
berarti seseorang bertindak sebagai wakil dari suatu group atau masyarakat.
Seorang individu hanya bisa disebut pribadi kalau ia mengemban dan menampilkan
nilai-nilai social masyarakat tertentu.
Pada
dasarnya atau pada hakikatnya hidup manusia adalah pengalaman bersama, hidup
manusia, bahkan didalam unsur-unsurnya yang paling individual, merupakan
kehidupan bersama dan tingkah laku manusia, didalam strukturnya yang asasi,
yang selalu menunjukkan kepada pribadi.
Dapat dikatakan bahwa manusia adalah anak masyarakat.
Contohnya :
bila masyarakat menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan memandang rendah sikap
menonjolkan diri, sifat ini akan mempengaruhi, anak-anaknya untuk bertindak
berfikir dengan cara yang sama.
Harkat
manusia yang di dalamnya terkandung harkat dan martabat manusia, menurut
Prayitno (2008:18) meliputi lima butir konsep dasar harkat dan martabat manusia
(HMM), yakni:
1. Makhluk yang paling indah dan
sempurna dalam pencitraannya
2. Makhluk yang paling tinggi
derajatnya
3. Khalifah di muka bumi
4. Makhluk yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
5. Pemilik hak-hak asasi manusia (HAM)
Lebih
lanjut dijelaskan, bahwa:
1. Keimanan dan ketaqwaannya kepada
Tuhan Yang Maha Esa ditunaikan melalui yang tulus dan ikhlas
2. Citra
kesempurnaan dan keindahannya diwujudkan melalui penampilanbudaya dan peradaban yang terus
berkembang;
3. Ketinggian derajatnya ditampilkan
melalui upaya menjaga kehormatan danmenolak hal-hal yang merendahkan
nilai-nilai kemanusiaan;
4. Kekhalifahan diselenggarakan melalui
penguasaan dan pengelolaan atas sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk
kehidupan yang damai dan sejahtera dalam alam yang aman dan tentram; dan
5. Hak asasi manusia dipenuhi melalui
saling pengertian, saling memberi dan saling menerima serta saling melindungi,
mensejahterakan dan membahagiakan.
Saturday 24 April 2021
PERKEMBANGAN BAHASA , EMOSI, DAN SOSIAL ANAK USIA SD
Perkembangan Anak SD
Anak SD merupakan anak dengan
katagori banyak mengalami perubahan yang sangat drastis baik mental maupun
fisik. Adapun perkembangan anak SD dengan usia yang berkisar antara 6 – 12
tahun meliputi :
Gambar by Mulyati Umar |
1.
Perkembangan Fisik Siswa SD
Menurut Seifert dan Haffung perkembangan fisik siswa SD mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang. Rata‐rata anak perempuan memulai perubahan pubertas 1,5 hingga 2 tahun lebih cepat dari anak laki‐laki.
Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas. kebanyakan anak perempuan mendekati puncak tertinggi pertumbuhan. Menjelang awal kelas enam umumnya anak perempuan lebih tinggi, lebih berat dan lebih kuat daripada anak laki‐laki. Anak laki‐laki memulai lonjakan pertumbuhan pada usia sekitar 11 tahun.
Akhir kelas lima pada umumnya anak
perempuan mulai mengalami masa lonjakan pertumbuhan. Lengan dan kaki mulai
tumbuh cepat.
2.
Perkembangan Bahasa Anak SD
Anak memiliki kemampuan yang lebih dalam memahami da menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Pada masa ini perkembangan bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa. Anak-anak semakin banyak menggunakan kata kerja yang tepat untuk menjelaskan satu tindakan seperti memukul, melempar, menendang, atau menampar.
Mereka belajar tidak hanya untuk
menggunakan banyak kata lagi, tetapi juga memilih kata yang tepat untuk
penggunaan tertentu. Area utama dalam pertumbuahan bahasa adalah pragmatis,
yaitu penggunaan praktis dari bahasa untuk komunikasi.
a.
Perkembangan bicara
Berbicara merupakan
alat komunikasi terpenting dalam berkelompok. Anak belajar bagaimana berbicara
dengan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Anak menggunakan kemampuan
bicara sebagai bentuk komunikasi, bukan semata-mata sebagai bentuk latihan
verbal.
b.
Minat membaca
Sampai usia 8 tahun anak membaca penuh semangat terutama tentang
ceritera-ceritera khayal seperti misalnya karya Anderson dan Grimm. Sedangkan,
pada usia 10-12 tahun perhatian membaca mencapai puncaknya. Materi bacaan
semakin luas. Dari kegiatan membaca inilah anak memperkaya perbendaharaan kata
dan tata bahasa sebagai bekal untuk berbicara dan berkomunikasi dengan orang
lain.
Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-12 Tahun.
Usia 1-2 Tahun: tahap mengoceh, tahap satu kata, tahap dua kata.
Contoh: /aaa/, /ma ma/ Tahap ini disebut tahap ponologis, karena pada tahap ini
anak (bayi) baru menirukan bunyi-bunyi bahasa yang didengarnya. Alat Berbahasa
yang Dibawa Sejak Lahir Hipotesis dari Chomsky (1965): setiap orang sejak lahir
diperlengkapi dengan seperangkat peralatan yang memungkinkannya memperoleh B1
(bahasa ibu), (dan bahasa lain yang kemudian dipelajarinya). Chomsky menamainya
dengan nama LAD (Language Acquisition Device=peralatan pemerolehan bahasa).
Usia 2-6 Tahun: tahap tiga kata & tahap kalimat. Contoh: /mama mam/, /papa bo/, /ma bli bola/, /ema lagi ke pasar/ Tahap ini disebut tahap sintaktik, karena pada tahap inilah anak mulai menyadari adanya aturan tata bahasa.
Usia 6-9 Tahun: tahap kalimat 3-8 kata. Contoh: /Ibu guru ada di kelas./
Usia 9-12 Tahun: tahap kalimat 6-12 kata.
Contoh: /Rina nangis karena pensilnya diambil Iwan. Tahap ini disebut tahap
semantik, karena pada tahap ini anak memahami adanya hubungan kata dengan
maknanya. Anak juga makin mampu berkomunikasi dengan kosakata dan kalimat yang
makin lengkap.
3.
Perkembangan Moral Anak SD
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perilaku moral banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua serta perilaku moral dari orang-orang di sekitarnya.
Perkembangan moral ini juga tidak terlepas dari perkembangan kognitif dan emosi
anak. Perkembangan moral tidak terlepas dari perkembangan kognitif dan emosi
anak.
Menurut Piaget, antara usia 5-12 tahun konsep anak mengenai keadilan sudah berubah. Piaget menyatakan bahwa relativisme moral menggantikan moral yang kaku. Misalnya: bagi anak usia 5 tahun, berbohong adalah hal yang buruk, tetapi bagi anak yang lebih besar sadar bahwa dalam beberapa situasi, berbohong adalah dibenarkan dan oleh karenanya berbohong tidak terlalu buruk.
Piaget berpendapat bahwa anak yang
lebih muda ditandai dengan moral yang heteronomous sedangkan anak pada usia 10
tahun mereka sudah bergerak ke tingkat yang lebih tinggi yang disebut moralitas
autonomous.
Kohlberg menyatakan adanya 6
tahap perkembangan moral. Ke-enam tahap tersebut terjadi pada tiga tingkatan,
yakni tingkatan:
- Pra-konvensional, anak peka terhadap peraturan-peraturan yang belatar belakang budaya dan terhadap penilaian baik-buruk, benar-salah tetapi anak mengartikannya dari sudut akibat fisik suatu tindakan.
- Konvensional, memenuhi harapan-harapan keluarga, kelompok atau agama dianggap sebagai sesuatu yang berharga pada dirinya sendiri, anak tidak perduli apapun akan akibat-akibat langsung yang terjadi. Sikap yang nampak pada tahap ini terlihat dari sikap ingin loyal, ingin menjaga, menjunjung dan member justifikasi pada ketertiban.
- Pasca-konvensional, ditandai dengan adanya usaha yang jelas untuk mengartikan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang sohih serta dapat dilaksanakan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang memegang prinsip-prinsip tersebut terlepas apakah individu yang bersangkutan termasuk kelompok itu atau tidak.
Pikiran moral cepat maju melalui serangkaian tahap- tahap perkembangan anak Piaget. Tahap penentuan akhir dari suatu keputusan nilai moral yang dipilih sendiri.
Postconvensional (usia 13 tahun ke atas) diupayakan untuk memenuhi harapan keluarga. Tahap proses pemahaman dalam memperhatikan hukum dan peraturan yang didasarkan aturan yang berlaku.
Convensional (usia 10-13 thn) dimulai dengan pemikiran preconvesional di mana anak patuh. Preconvensional (usia 4-10 thn)
4.
Perkembangan Keagamaan Anak Sd
Pada masa ini kesadaran beragama
anak ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Sikap keagamaan anak masih bersifat reseptif namun sudah disertai dengan
pengertian.
b.
Pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara rasional berdasarkan
kaidah-kaidah logika yang berpedoman kepada indikator-indikator alam semesta
sebagai manifestasi dari keagungan-Nya.
c.
Penghayatan secara rohaniyah semakin mendalam, pelaksanaan kegiatan ritual
diterimanya sebagai keharusan moral.
5.
Perkembangan Emosi Anak SD
Emosi memainkan peran yang penting bagi perkembangan. Akibat dari emosi ini
juga dirasakan oleh fisik anak terutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang.
Hurlock menyatakan bahwa ungkapan emosi yang muncul pada masa ini masih sama
dengan masa sebelumnya, seperti: marah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati,
gembira, sedih, dan kasih sayang. Ciri-ciri emosi emosi masa kanak-kanak akhir:
a.
Emosi anak berlangsung relative lebih singkat (sebentar), hanya beberapa
menit dan sifatnya tiba-tiba.
b.
Emosi anak kuat atau hebat. Hal ini terlihat bila anak: takut, marah atau
sedang bersendau gurau.
c.
Emosi anak mudah berubah.
d.
Emosi anak nampak berulang-ulang.
e.
Respon emosi anak berbeda-beda.
f.
Emosi anak dapat diketahui atau dideteksi dari gejala tingkah lakunya.
g.
Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya.
h.
Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional.
6.
Perkembangan sosial Anak SD
Maksud perkembangan sosial ini
adalah pencapaian kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma
kelompok, tradisi, dan moral agama. Perkembangan social anak dipengaruhi oleh
keluarga, teman sebaya dan guru.
1)
Kegiatan bermain
Bermain sangat penting bagi
perkembangan fisik, psikis dan social anak. Dengan bermain anak berinteraksi
dengan teman main yang banyak memberikan berbagai pengalaman berharga. Bermain
secara kelompok memberikan peluang dan pelajaran kepada anak untuk
berinteraksi, bertenggang rasa dengan sesame teman.
2)
Teman sebaya
Teman sebaya memberikan pengaruh
pada perkembangan sosial baik yang bersifat positif maupun yang negatif.
Pengaruh positif terlihat pada pengembangan konsep diri dan pembentukan harga
diri. Pengaruh negatif membawa dampak seperti merokok, mencuri, membolos,
menipu serta perbuatan antisosial lainnya.
Pemanfaatan Perkembangan Bahasa, Emosi dan sosial Anak SD
Implikasi terhadap tentang perkembangan bahasa anak SD dan keuntungan serta kerugian anak-anak, maka hal yang lebih penting memikirkan bagaimana menciptakan pengajaran agar sesuai dengan perkembangan anak usia tersebut.
Pertimbangannya adalah apapun mata pelajarannya selama tetap memperhatikan kepentingan dan perkembangan anak, maka dampak psikologis yang menjadi kekhawatiran sebagian kalangan yang tidak setuju terhadap pengajaran bahasa di SD dapat diantisipasi, karena Piaget tidak menunjuk mata pelajaran apa yang layak dan tidak layak untuk anak usia SD.
Dengan demikian masalahnya bukan pada jenis bahasa Inggrisnya sendiri, akan tetapi harus lebih memperhatikan pada bagaimana menciptakan pengajaran bahasa asing sebagai bahasa kedua untuk anak-anak usia SD yang sesuai perkembangan taraf berpikir mereka.
Apabila yang menjadi perhatian orang tua atau institusi
pendidikan pada aspek anak didiknya dalam pendidikan anak-anak, maka
konsekuensi logisnya orang tua atau institusi harus memperhatikan perkembangan,
kebebasan bereksplorasi, aktivitas, kreativitas, kekayaan pengalaman,
kebutuhan, kemampuan, serta perbedaan.
Pendapat Johnson & Newport tersebut menunjukkan bahwa anak-anak belajar bahasa lebih efektif karena faktor neurologis. Orang yang lebih tua mungkin struktur otaknya tidak seperti plastik dan mungkin tidak dapat mereorganisasi dalam sistem bahasa yang baru. Demikian pula anak-anak yang lebih muda mungkin tidak segan dan tidak malu untuk mencoba kalimat meskipun mungkin tidak benar.
Kemampuan berbahasa dipengaruhi oleh age at arrival efect, yaitu usia seseorang saat mulai mempelajari bahasa tersebut. Kemampuan bahasa seseorang juga sangat terkait dengan gengsi. Oleh karena itu, Matlin (1994:326) berpendapat bahwa tingkah laku merupakan faktor penting dalam kemampuan berbahasa, (bilingualism associated with prestige. Attitude are an important determinant of bilingual skills).
Teori kognitif Piaget telah memberikan dampak besar pada teori dan praktik pendidikan. Teori tersebut telah mengilhami dunia pendidikan untuk merancang lingkungan, kurikulum, materi, dan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan berpikir anak-anak.
1.
Bahwa
anak-anak belajar bahasa lebih efektif karena faktor neurologis. Sehingga
mempelajari bahasa Inggris pada usia di sekolah dasar merupakan hal yang tepat.
2.
Bahwa
tidak ada salahnya anak-anak mempelajari bahasa sebagai bahasa kedua di sekolah
3.
Bahwa
kerugian anak yang bilingual jauh lebih sedikit daripada keuntungan dengan
menguasai lebih dari satu bahasa.
4.
Anak-anak
memperoleh bahasa melalui exposure dengan cara melihat, merasa, meraba,
mendengar dan menyaksikan penggunaan bahasa tersebut.
5.
Teori
kognitif Piaget telah memberikan dampak besar pada teori dan praktik
pendidikan. Dan telah mengilhami dunia pendidikan untuk merancang lingkungan,
kurikulum, materi, dan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan berpikir
anak-anak.
6.
Memfokuskan
pada proses berpikir anak, tidaksekedar pada produknya. Tugas guru merancang
dan menerapkan metode mengajar yang sesuai denganperkembangan anak dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk memperoleh pengalaman yang sesuai dengan
perkembangan kognitif anak saat itu.
7.
Ada
pengenalan dan pengakuan terhadap inisiatif dan keterlibatan aktif anak-anak
dalam kegiatan pembelajaran. Anak-anak yang mendapat kesempatan untuk mengenal
dunia mereka dan mengalami sendiri apa yang terjadi dalam dunianya, tentu harus
memperoleh pengakuan dan penghargaan dari guru.
Ciri-ciri Khas Anak Usia Sekolah Dasar
Ciri-ciri khas anak usia sekolah
dasar segabai berikut :
1.
Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
2.
Suka memuji diri sendiri
3.
Kalau tidak dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan
itu dianggap tidak penting
4.
Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan
dirinya
5.
Suka meremehkan orang lain
6.
Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
7.
Ingin tahu, ingin belajar dan realistis
8.
Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus
9.
Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya
di sekolah
10.
Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain
bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
2. Kematangan
sekolah
Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu. Akan tetapi, kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu.
Kematangan merupakan suatu hasil dari perubahan-perubahan tertentu dan
penyesuaian struktur pada diri individu seperti adanya kematangan
jaringan-jaringan tubuh, saraf dan kelenjar-kelenjar yang disebut kematangan
biologis. Kematangan pada aspek meliputi keadaan berfikir, rasa, kemauan, dan
lain-lain.
Kematangan sekolah merupakan kesiapan anak dalam memasuki masa-masa sekolah. Usia anak yang matang sekolah yaitu sekitar umur 7 tahun.
Kriteria / kategori kematangan sekolah adalah :
1.
Anak sudah dapat menangkap masalah-masalah yang bersifat abstrak seperti
matematika dan angka-angka.
2.
Anak sudah dapat menggambar dengan lebih rapi.
3.
Anak sudah dapat mandi sendiri, berpakaian sendiri, menyisir rambut
sendiri, mengikat tali sepatu serta menyisir rambut dengan benar.
4.
Anak sudah lebih mampu mengendalikan tubuhnya untuk duduk dan mendengarkan
pelajaran daripada masa sebelumnya, walaupun mereka lebih senang melakukan
kegiatan fisik.
Daftar Pustaka
Hamidi, 2009. Filsafat Pendidikan, Pekanbaru: Cendikia Insani
Pekanbaru
Penney Upton, 2012. Psikologi
Perkembangan, Jakarta: PT Gelora Aksara Pertama.
Syahrilfuddin, Mahmud
Alpusari, 2009. Psikologi Pendidikan,
Pekanbaru : Cendikian Insani
Singgih D Gunarsa, 2012. Dasar-Dasar
dan Teori Perkembangan Anak,Jakarta: Penerbit Libri
Yeni Rachmawati, Euis Kurniati,
2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Prenada Media Group
Yudrik Jahja, Psikologi
Perkembangan, Jakarta, Kencana