Salmi - Gerakan literasi Riau akhir-akhir ini sangat dianjurkan khususnya di Pekanbaru, gerakan ini Alhamdulillah sangat disambut baik oleh pemerhati literasi yang ada di Riau , khususnya para pendidik, forum-forum dan komunitas literasi. Hal ini di perkuat oleh Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti merupakan dasar hukum utama untuk Gerakan Literasi Nasional (GLN).
Mengapa pemerintah mengeluarkan permen tentang literasi? hal ini tentu ada pemicunya. Perkembangan Teknologi selain punya pengaruh positif tapi juga punya dampaknya . Salah satunya dampak kemajuan teknologi kita lihat perilaku dan pemahaman anak-anak sekolah dirasa sangat kurang dalam membaca dan aktifatas literasi sangat minim, akibatnya sangat berpengaruh pada perilaku anak didik di sekolah-sekolah. Banyak para guru mengeluhkankan perilaku anak-anak yang menyimpang, susah diatur, malas belajar , malas membaca, Pembullyan daya ingat menurun, hasil pembelajaran berkurang dan malas beraktifas sesuai dengan usianya. Begitu juga orang tua banyak yang mengeluh perilaku anak-anak mereka, banyak yang nggak mau nurut dan melawan sama orang tua, perilaku emosi berlebihan dan bayak lainnya, bahkan ada juga teman guru yang melaporkan di sekolahnya ada perilaku yang menyimpang yang tidak semestinya dilakukan seorang pelajar, ini sangat memprihatinkan kita semua.
Bagaimana Literasi Bahagia?
Tempat saya mengajar di sebuah sekolah swasta, juga mempunyai masalah yang tak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain, dirasa sekali penurunan pada perilaku , masih banyak anak yang tinggal sholat, masih ada yang membully , hasil belajar dan literasi anak-anak juga menurun . Di rapat KKG guru selalu dibahas permasalahan anak, begitu juga pertemuan orang tua setiap semester juga selalu dibahas perilaku anak dan bagaimana memperbaikinya . Bagaimana emosi , ucapan, bully-an tidak menjadi perilaku yang biasa bagi anak-anak, tetapi dianjurkan melakukan pembiasaan-pembiasaan yang baik setiap hari, dibuatlah program-program dalam mendukung gerakan literasi.
Para guru harus RAKER (Rapat Kerja) membuat program literasi bahagia untuk anak-anak. Dibuat tim-tim kerja yang serius untuk merumuskan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mendukung kegiatan literasi bahagia di sekolah. Contoh program Literasi Bahagia :
Program 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan,Santun)
Program Literasi Bahagia( belajar karakter selama 2 pekan ) dilaksanakan awal sekolah tentu di usahakan dengan program yang menyenangkan.
Program aqidah momen setiap hari 10 menit sebelum memulai pembelajaran
Program Rohani Islam
Program parenting dll.
Program literasi bahagia harus konsisten dilaksanakan, poin- poin di atas hanya beberapa contoh saja sebagai salah satu program Literasi , kalau tidak dilaksanakan, secara berkesinambungan dengan metode yang menyenangkan usaha kita akan sia-sia dan tidak ada hasilnya. Semoga literasi di Riau semakin sukses kedepannya, menghasilkan generasi yang ditunggu- tunggu untuk menjadikan Riau lebih baik kedepannya.






.png)

0 komentar:
Posting Komentar