Welcome di Mentari Sago, kumpulan artikel pendidikan dan sastra baik berupa cerpen, puisi dan lain-lain

Rabu, 05 November 2025

Bagaimana Literasi Bahagia?

 


  Salmi - Gerakan literasi  Riau akhir-akhir ini sangat  dianjurkan khususnya  di Pekanbaru, gerakan ini Alhamdulillah sangat disambut baik oleh pemerhati  literasi yang ada di Riau , khususnya para pendidik, forum-forum dan komunitas literasi. Hal ini di perkuat oleh Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti  merupakan  dasar hukum utama untuk Gerakan Literasi Nasional (GLN).  


Mengapa pemerintah mengeluarkan permen tentang literasi?   hal ini  tentu ada pemicunya. Perkembangan Teknologi  selain punya pengaruh positif tapi juga punya dampaknya . Salah satunya dampak kemajuan teknologi  kita lihat perilaku dan pemahaman anak-anak sekolah dirasa sangat kurang  dalam membaca  dan aktifatas literasi sangat minim, akibatnya sangat berpengaruh pada perilaku anak didik di sekolah-sekolah. Banyak para guru mengeluhkankan perilaku anak-anak yang menyimpang, susah diatur, malas belajar , malas membaca,  Pembullyan daya ingat menurun, hasil pembelajaran berkurang dan malas beraktifas sesuai dengan usianya. Begitu juga orang tua banyak yang mengeluh perilaku anak-anak mereka, banyak yang nggak mau nurut dan melawan sama orang tua, perilaku emosi  berlebihan dan bayak lainnya, bahkan  ada juga  teman guru yang melaporkan  di sekolahnya ada perilaku yang menyimpang yang tidak semestinya dilakukan seorang pelajar, ini sangat memprihatinkan kita semua.

Bagaimana Literasi Bahagia?

  Tempat saya mengajar  di sebuah sekolah swasta, juga mempunyai masalah yang tak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain, dirasa sekali penurunan pada perilaku , masih banyak anak yang tinggal sholat, masih ada yang membully , hasil belajar dan literasi anak-anak juga menurun . Di rapat KKG guru selalu dibahas permasalahan anak, begitu juga pertemuan  orang tua setiap semester juga selalu dibahas perilaku anak dan bagaimana memperbaikinya  . Bagaimana  emosi , ucapan, bully-an  tidak menjadi perilaku yang biasa bagi  anak-anak, tetapi  dianjurkan melakukan pembiasaan-pembiasaan yang baik setiap hari, dibuatlah  program-program dalam mendukung gerakan literasi.

Para guru harus RAKER (Rapat Kerja) membuat program literasi bahagia untuk anak-anak. Dibuat tim-tim kerja yang serius  untuk merumuskan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mendukung kegiatan literasi  bahagia di sekolah.  Contoh program Literasi Bahagia :

  1. Program  5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan,Santun)

  2. Program Literasi Bahagia( belajar karakter selama 2 pekan ) dilaksanakan awal sekolah tentu di usahakan dengan program yang menyenangkan.

  3. Program aqidah momen  setiap hari 10 menit sebelum memulai pembelajaran

  4. Program Rohani Islam

  5. Program parenting dll.

Program literasi bahagia harus konsisten dilaksanakan, poin- poin di atas hanya beberapa contoh saja sebagai salah satu program Literasi , kalau tidak dilaksanakan, secara berkesinambungan dengan metode yang menyenangkan usaha kita akan sia-sia dan tidak ada hasilnya.  Semoga literasi di Riau semakin sukses kedepannya, menghasilkan generasi yang ditunggu- tunggu untuk menjadikan Riau lebih baik kedepannya.


Tulisan ini hasil karya peserta Lokakarya Menulis Artikel Bersama Rumah Baca Mentari Sago

0 komentar:

Posting Komentar