Nur Hikmah - Zaman sekolah dulu, pernahkah Anda merasa tidak menyukai sebuah pelajaran?Atau awalnya Anda tidak menyukai sebuah pelajaran karena gurunya, namun begitu gurunya ganti, Anda menjadi suka bahkan sangat suka dengan pelajaran itu?
Mungkin banyak di antara kita yang mengalami kasus seperti ini, termasuk saya. Nah, sebagai seorang pendidik tentunya kita mau menjadi guru yang disenangi dan dirindukan oleh siswa kita bukan?
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjadi guru bahagia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram. Semua orang dari segala umur, jenis kelamin bahkan kelas sosial yang berbeda berburu mencari yang namanya ‘bahagia’, termasuk seorang guru.
Menjadi guru bukan sekadar profesi, tetapi sebuah panggilan jiwa. Setiap hari, guru berhadapan dengan beragam karakter siswa, tuntutan administrasi, hingga ekspektasi orang tua. Semua itu terkadang bisa membuat lelah, bahkan membuat sebagian guru bertanya, “Apakah saya masih bahagia menjalani profesi ini?”
Mengapa Guru Harus Bahagia?
Kebahagiaan guru sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran dan tumbuh kembang siswa. Guru yang bahagia akan lebih sabar, kreatif, dan tulus dalam mendidik. Sebaliknya, guru yang merasa tertekan sering kali sulit memancarkan energi positif di kelas.. Ada juga pepatah yang mengatakan hanya orang bahagia yang dapat membahagiakan orang lain. Jika dikaitkan dengan profesi guru tentunya hanya guru yang bahagia yang dapat membahagiakan muridnya sehingga sekolah akan terasa sebagai sekolah yang membahagiakan, bukan sebaliknya.
Yakin dan percayalah, seorang guru yang selalu bahagia, para siswa akan semangat menyambut kehadirannya dengan bahagia. Alhasil ilmu yang diberikan dalam suasana bahagia dan ceria Insya Allah akan melekat di pikiran dan jiwa mereka. Lalu bagaimana menjadi guru bahagia? Berikut penulis akan membagikan beberapa tips:
Bersyukur dan ikhlas
Ada narasi indah yang pernah pernah saya baca, “jangan menunggu bahagia dulu, baru bersyukur. Bersyukurlah maka Engkau akan bahagia. Sumber kebahagian seorang guru adalah bersyukur. Jalani profesi mulia ini dengan ikhlas tanpa merasa terbebani.
Menemukan Makna di Balik Profesi
Guru bahagia adalah guru yang menyadari bahwa setiap interaksi dengan murid adalah investasi jangka panjang. Senyuman tulus seorang siswa, keberanian mereka menjawab pertanyaan, hingga doa yang keluar dari bibir polos anak-anak, adalah hadiah terbesar yang tidak ternilai dengan materi.
Membangun Lingkungan Positif
Guru bahagia tidak berjalan sendiri. Mereka membangun jejaring dengan rekan sejawat, saling menguatkan, berbagi pengalaman, dan tertawa bersama. Dukungan komunitas menjadi energi besar dalam menghadapi tantangan pendidikan.
Megelola Ekspektasi
Tidak semua siswa akan langsung paham materi yang diajarkan, tidak semua orang tua akan sepakat dengan cara mendidik kita. Guru bahagia belajar menerima keterbatasan diri dan siswanya. Mereka fokus pada proses, bukan sekadar hasil.
Menjaga Keseimbangan Hidup
Kebahagiaan guru juga datang dari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Meluangkan waktu untuk keluarga, hobi, dan istirahat yang cukup adalah bentuk self-care yang akan membuat guru kembali bersemangat menghadapi kelas keesokan harinya.







0 komentar:
Posting Komentar