Nola Nelfia - Ditengah
kemajuan perkembangan teknologi saat ini, kemampuan menggunakan teknologi dan peralatan
digital tidak hanya menjadi fokus bagi kalangan kantoran,remaja atau bahkan
orang penting diluar sana, namun juga berlaku bagi ibu rumah tangga. Pergeseran
teknologi di kalangan ibu rumah tangga dari sebatas radio dan televisi,
sekarang sudah digantikan oleh android atau smartphone.
Penggunaan
android atau smartphone dikalangan ibu rumah tangga saat ini sudah menjadi pemandangan
yang biasa. Namun jika dilihat dari segi pemanfaatannya masih sangat terbatas
tentang dunia maya ataupun bersosialisasi dan komunikasi antar teman melalui
platform media sosial Literasi digital tidak hanya terbatas tentang kemampuan
teknik dalam menggunakan suatu perangkat, namun bagaimana mengkolaborasikan
kemampuan dalam memahami, memilah, dan menggunakan informasi secara bijak.
Secara umum dilingkungan ibu rumah tangga terutama dengan baground pendidikan
rendah dan ibu rumah tangga yang memasuki usia senja, literasi digital masih
sangat terbatas. Banyak dari kalangan ibu rumah tangga yang masih kesulitan
dalam menggunakan teknologi terkhusus android atau smartphone.
Kenapa
ibu rumah tangga harus melek literasi digital?
Peran
ibu dalam keluarga salah satunya adalah tempat untuk bertanya dan mendapatkan
informasi, ibu rumah tangga dituntut tidak hanya cakap dalam mengurus rumah
tangga, tetapi juga memiliki kemampuan literasi digital yang baik. Kemampuan
ini penting agar ibu rumah tangga dapat mencari informasi yang relevan, mulai
dari pendidikan, kesehatan, hingga parenting dalam keluarga. Dengan literasi
digital, ibu rumah tangga juga dapat belajar banak hal tanpa harus keluar rumah
dan tentunya lebih efektif dan efisien. Melek digital bukan hanya kebutuhan,
tetapi juga bekal penting untuk mendampingi dan membimbing anak untuk
mendapatkan sumber informasi yang tepat dan aman.
Bagaimana
pemanfaatan literasi digital di rumah tangga?
Salah
satu pemanfaatan literasi digital yakni dengan mengajarkan anak dalam
penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab. Saat ini tidak jarang
tugas sekolah yang memanfaatkan teknologi digital sebagai sumber rujukan. Jika
seorang ibu rumah tangga memiliki kemampuan literasi yang bagus, akan membuka
peluang dalam mencari materi pembelajaran yang edukatif untuk anak-anak.
Dengan
memanfaatkan sumber daya digital, ibu rumah tangga dapat membantu anak-anak
belajar dengan cara yang menarik dan menyenagkan. Pemanfaatan literasi digital
yang optimal juga akan menciptakan lingkungan keluarga yang inofatif dan
membantu meningkatkan kesadaran dalam penggunaan teknologi digital.
Bagaimana
ibu rumah tangga memilih dan memilih informasi digital?
Kemampuan
literasi yang baik dapat membantu ibu rumah tangga untuk memilah dan memilih informasi
yang valid. Tidak jarang akibat kurangnya literasi para ibu rumah tangga sering
kali mendapatkan informasi hoax bahkan menimbulkan kerugian untuk diri sendiri
bahkan orang lain.
Derasnya
arus informasi digital, ibu rumah tangga memegang peran strategis sebagai
penyaring utama berbagai informasi yang masuk ke dalam lingkup keluarga. Namun,
tantangan muncul ketika rendahnya literasi digital menyebabkan banyak dari
mereka kesulitan membedakan antara fakta dan hoak. Sering kali, informasi yang
dikemas secara emosional atau berasal dari lingkungan sosial yang dekat
diterima mentah-mentah tanpa verifikasi. Padahal, keputusan yang mereka ambil
baik terkait kesehatan, pendidikan anak, hingga gaya hidup sangat bergantung
pada akurasi informasi yang dikonsumsi. Oleh karena itu, penting bagi ibu rumah
tangga untuk mengembangkan nalar kritis dan kebiasaan memeriksa kebenaran
informasi, sekaligus didukung oleh edukasi literasi digital yang kontekstual
dan mudah diakses. Tanpa kemampuan ini, ibu rumah tangga berisiko menjadi
sasaran disinformasi yang dampaknya bisa merambat luas dalam kehidupan keluarga
dan masyarakat.
Menempatkan
ibu rumah tangga sebagai bagian penting dalam literasi digital bukan lagi suatu
hal
sederhana,
mereka sebenarnya punya pengaruh besar dalam membentuk pola pikir dan sikap
anggota keluarga terhadap informasi. Ketika ibu-ibu dibekali kemampuan untuk
berpikir kritis, memilah sumber informasi yang valid, dan tidak mudah terpapar
oleh informasi yang menyesatkan. Literasi digital bukan soal melek teknologi
semata, tapi soal keberanian untuk bertanya, memverifikasi, dan tidak asal
percaya. Karena pada akhirnya, ibu rumah tangga yang melek informasi adalah
fondasi bagi keluarga yang tangguh di tengah derasnya arus digital yang tak
selalu membawa kebenaran.
Nola Nelfia- Peserta Lokakarya Menulis Artikel bersama Rumah Baca Mentari Sago








0 komentar:
Posting Komentar