Welcome di Mentari Sago, kumpulan artikel pendidikan dan sastra baik berupa cerpen, puisi dan lain-lain

Menulislah, dengan itu engkau akan meninggalkan jejak jejak sejarah

Tulisan ketika dibaca dan membawa perubahan padanya, akan bermakna besar akhirnya.

Bermimpilah

Jangan biarkan ucapan orang lain menjatuhkan mimpimu. Bungkam mulut mereka dengan prestasimu.

Pendidikan itu mengubah perilaku

Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.

You don’t have to be great to start. But you have to start to be great.

Kamu tidak harus hebat untuk memulai. Tapi Anda harus mulai menjadi hebat.

Manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi banyak orang

Kebaikan sekecil apapun akan mernakna besar bagi yang merasakannya.

Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Saturday 23 February 2019

Gerakan Literasi Sekolah Sebagai Upaya Menumbuhkan Budi Pekerti Siswa


Gerakan Literasi Sekolah
Sebagai Upaya Menumbuhkan Budi Pekerti Siswa

Mulyati, M. Pd
Guru SD Negeri 113 Pekanbaru


Badan PBB menangani bidang pendidikan “Unesco” mencatat, dari seribu orang Indonesia, hanya satu yang gemar membaca. Hal tersebut merupakan ancaman bagi generasi muda.bangsa Indonesia. Berlandaskan permasalahan tersebut maka pemerintah menanggapi hal ini dengan mencanangkan Gerakan Literasi Sekolah  yang merupakan program untuk membudayakan membaca dan menulis. Gerakan Literasi Sekolah  ini diprogramkan untuk menanggulangi bangsa Indonesia yang buruk dalam hal membaca.  Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 dengan tujuan memperkuat budi pekerti siswa. Sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Sebagai implementasi dari  dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu tujuan negara  yaitu mencerdaskan bangsa dan UU No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Tuesday 27 March 2018

Gaya pemimpin RI dalam Mewujudkan Cita-Cita Bangsa Indonesia


Mewujudkan cita-cita luhur bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka niat pemimpin bangsa menjadikan Indonesia sebagai negara maju seharusnya tidak hanya dipandang sebagai sebuah mimpi. Karena Indonesia memiliki cukup modal untuk mewujudkannya dengan sumber daya alam yang melimpah, dan didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni, maka hal yang dianggap sebagaian orang mustahil itu bisa terwujud. 
Dengan adanya dukungan kerjasama, dan program nyata dari pemerintah maka impian bangsa Indonesia yang telah dicetuskan sejak kemerdekaan bisa terwujud. Dulu dengan hanya bermodalkan bambu runcing, senjata yang seadanyadan sederhana, toh kita bisa mardeka, apalagi sekarang dengan kemajuan tegnologi, sumber daya alam dan SDM yang kita miliki maka Indonesia Maju bisa terwujud.

Sunday 28 January 2018

PERKEMBANGAN MORAL DAN KEPRIBADIAN ANAK SD

By Mulyati  M. Pd

A.    Pengertian Moral
Istilah moral berasal dari kata Latin “mos” (moris) yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral.
Nilai-nilai moral itu, seperti seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan keamanan, memelihara kebersihan, dan memelihara hak orang lain, serta larangan mencuri, berzina, membunuh, meminum minuman keras dan berjudi.
Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya

B.        Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain (Santrock, 1995). Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral (imoral).  Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, dalam pengalamannya  berinteraksi dengan orang lain (dengan orang tua, saudara, teman sebaya, atau guru), anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.

Saturday 27 January 2018

3 CINTA GURU MEMBUAT ANAK DIDIK MENJADI PRIBADI YANG HEBAT




     Menjadi guru dahsyat yang memiliki pribadi hebat dambaan semua orang, termasuk membuat anak didik hebat. Zaman sekarang untuk banyak sekali dibutuhkan guru-guru yang hebat, kreatif, inovatif dan memiliki rasa keperdulian yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Dengan adanya pengaruh modernisasi dan globalisasi, banyak  hal yang bisa dilakukan oleh guru, apalagi dengan adanya UU guru dan dosen No.14/2005 yang menuntut guru untuk   profesional. 



    Profesional dalam jabatannya dan pengabdiannya kepada masyarakat, maka seluruh guru atau pendidik diharapkan memiliki pendidikan minimal SI. Lalu muncullah pertanyaan ,” Apakah guru yang sudah memiliki Ijazah SI itu bisa dikatakan guru hebat?”Tentu saja  perlu  dilakukan pembinaan dan pengembangan kemampuan guru dengan berbagai tehnik yang dilakukan oleh instansi yang terkait.

Thursday 25 January 2018

Antropologi dan Pendidikan Dasar

Antropologi dan Pendidikan Dasar
A.    Pengertian Antropologi Pendidikan
Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial (wikipedia)Antropologi adalah suatu ilmu yang memahami sifat-sifat semua jenis manusia secara lebih banyak. Antropologi yang dahulu dibutuhkan oleh kaum misionaris untuk penyebaran agama Nasrani dan bersamaan dengan itu berlangsung sistem penjajahan atas negara-negara diluar Eropa, dewasa ini dibutuhkan bagi kepentingan kemanusiaan yang lebih luas. Studi antropologi selain untuk kepentingan pengembangan ilmu itu sendiri, di negara-negara yang telah membangun sangat diperlukan bagi pembuatan-pembuatan kebijakan dalam rangka pembangunan dan pengembangan masyarakat. Landasan antropologis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari kaidah-kaidah antropologi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Contoh : perbedaan kebudayaan masyarakat di berbagai daerah (misalnya: sistem mata pencaharian, bahasa, kesenian, dsb).